"Dengan teknologi sekarang, persoalan
ini (intermitten) tidak akan selesai," kata dia.
Dunia membutuhkan teknologi baru
untuk meningkatkan kemampuan baterai menyimpan energi.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
Jika kapasitasnya bisa ditingkatkan,
maka persoalan ini bisa diselesaikan.
Herman juga mengakui sulit mengelakkan
RUU EBT terkesan membela kepentingan oligarki dan asing.
Beberapa klausul dalam RUU itu memicu
tudingan tersebut.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
Dia mengaku mendengar sejumlah pihak
menduga ada sindikat internasional mencoba menguasai berbagai sektor
perekonomian Indonesia, termasuk energi.
Caranya dengan membuat regulasi yang
sesuai kepentingan mereka.
"Soal aturan wajib beli (listrik dari
IPP EBT), tidak perlu. Karena itu perlu perencanaan permintaan dan pasokan.
Perlu perizinan pembangunan pembangkit," ujarnya.