Hanif menyebut penilaian teknis lebih lanjut tetap diperlukan.
“Namun tentu kita akan hitung ulang, tapi memang banyaknya yang runtuh itu memang yang berkontribusi sangat besar, silakan ahli dapat melakukan analisis dengan peta, kondisi by satelit, tapi harus di-compare dengan kondisi lapangan,” ujar Hanif.
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo-Gibran Dorong Semua Organisasi Masyarakat Kampanyekan Anti Buang Sampah ke Laut dan Sungai
Pemerintah meminta publik tidak berspekulasi mengenai penyebab bencana.
“Agar semua pihak berhenti untuk berspekulasi, namun pemerintah berkomitmen melakukan evaluasi total terhadap persetujuan lingkungan,” ujar Hanif.
Mitigasi pemerintah daerah juga menjadi perhatian.
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo–Gibran Nilai ATM Plastik BSI Langkah Strategis Ubah Sampah Jadi Sumber Ekonomi
“Pemerintah daerah perlu mengecek ulang dan me-review daerah-daerah potensi bencana karena yang terdampak paling parah adalah warga yang tinggal di pinggir sungai atau di dekat jembatan,” ujar Hanif.
Situasi paling parah terjadi di sekitar dua jembatan utama yang berada di kawasan Garoga.
“Itu yang hilang itu satu kampung itu pas di jembatan itu, jadi ada dua jembatan, Garoga 1 dan Garoga 2 mereka itu di tengah, tertimpa tanah dan hilang, terkubur, kita ikut prihatin,” ujar Hanif.