"Sejauh ini, tim sudah melakukan kegiatan dengan aman, lancar dan selamat. Harapan saya hingga kegiatan ini selesai, bisa rampung dengan baik dan bisa menghasilkan minyak sesuai target 458 BOPD," ungkap Agus.
Tak hanya sumur BNG-D2, dilakukan juga pengeboran di Sumur Benuang B2 (BNG-B2) dengan target kedalaman 2.572 mMD untuk mendapatkan target hidrokarbon sebesar 378 bopd dan 1.5 MMSCFD. Selain itu, terdapat keberhasilan pengeboran Lembak Infil-19 yang mendapatkan inisial produksi sebesar 1.442 barel minyak per hari dan gas sebesar 1,6 MMSCFD.
Baca Juga:
Pertumbuhan Tinggi, Dirjen ESDM: Masalah Over Supply Listrik di Jawa-Bali Akan Teratasi
Lapangan Benuang telah diproduksikan sejak tahun 1941, di mana berdasarkan data cadangan migas 1 Januari 2022 (eSDC), Lapangan Benuang memiliki Inplace (2P) sebesar 785 BSCF dan 38.9 MMBO dengan capaian recovery factor (terhadap inplace 2P) mencapai 30.57% (gas bumi) dan 26.2% (minyak/kondensat).
Kondisi saat ini, produksi minyak dan kondensat per November 2022 dari lapangan Benuang adalah sebesar 1.284 BOPD dan 5,65 MMSCFD. Keberhasilan tambahan produksi melalui POFD Benuang yang telah disetujui pada 2019 lalu dengan success drilling pada sumur BNG-51/B1, BNG-52/D1, dan BNG-53/E1 akan dilanjutkan melalui pemboran sumur lainnya (infill/step-out) pada RK 2023-2025, termasuk sumur BNG-D2/54 dan BNG-B2 yang tengah dibor per Januari 2023. [ast]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.