Di sisi lain, Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, dalam kesempatan terpisah menegaskan bahwa pemerintah terus membuka peluang investasi dalam proyek hilirisasi yang telah siap dijalankan.
Pemerintah juga mengundang investor asing maupun pengusaha nasional untuk turut berpartisipasi dalam proyek ini.
Baca Juga:
21 Proyek Hilirisasi Didanai Danantara, Tahap Pertama Ditargetkan Capai US$618 miliar
"Kita akan melakukan evaluasi independen dari berbagai aspek, termasuk return on investment, potensi keuntungan, serta dampaknya terhadap pengurangan impor, khususnya di sektor energi. Selain itu, kita juga mempertimbangkan aspek penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat," ungkap Rosan.
Selain berorientasi pada pertumbuhan ekonomi, proyek hilirisasi ini dirancang agar sejalan dengan target pemerintah mencapai net zero emission pada tahun 2060.
"Proyek-proyek ini harus berkelanjutan dan pada saat yang sama mampu mengurangi emisi, sehingga sejalan dengan visi industrialisasi ramah lingkungan yang kita dorong," tutup Rosan.
Baca Juga:
Bukan untuk Kampus, Izin Tambang Hanya Bagi BUMN, BUMD, dan Swasta
Rapat terbatas ini merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam mempercepat hilirisasi industri untuk mengurangi ketergantungan pada impor, meningkatkan nilai tambah sumber daya alam, serta memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat.
[Redaktur: Rinrin Kaltarina]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.