"Saya bisa jelaskan bahwa mereka terbang formasi. Take off satu per satu. Setelah naik ke atas, mereka bergabung menjadi satu kesatuan pesawat yang formasi, formasi tuh dekat sekali," kata Agung.
Selanjutnya, kata Agung, pesawat sempat keluar masuk awan dengan keadaan awan tipis. Namun, Agung menyebut awan tiba-tiba menebal. Hal ini membuat pilot tidak dapat melihat atau blind.
Baca Juga:
Menuju Solo, Presiden RI ke-7 Jokowi Dikawal Delapan Pesawat Tempur TNI AU
"Pada saat mereka climbing, mereka masuk ke awan in out, in out, artinya awannya tipis-tipis saja. Namun awan itu tiba-tiba menebal dengan pekat, bahkan pesawat yang dekat saja, yang jaraknya mungkin hanya sekitar 30 meter, itu tidak kelihatan, karena sangat tebal," kata Agung.
3. Pilot Super Tucano Laporkan 'Blind' Sebelum Jatuh
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI R Agung Sasongkojati mengatakan kondisi awan yang tiba-tiba menebal membuat pilot sempat mengatakan blind atau tidak dapat melihat.
Baca Juga:
Lanud Sjamsudin Noor Banjarmasin Bagikan 25 Kaki Palsu Sambut Hari Bakti TNI AU
Dengan laporan tersebut, membuat pesawat lain yang dalam posisi formasi akan saling menjauh.
"Para penerbang mengatakan blind, blind atau dalam bahasa Indonesianya buta, tidak terlihat. Itu adalah prosedur, dan prosedur ini yang menyelamatkan 2 pesawat," ujarnya.
"Pada saat mereka mengatakan blind maka secara otomatis sesuai prosedur pesawat-pesawat saling menjauhkan diri," sambungnya.