WahanaNews.co | Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) melakukan pemeriksaan dan pengecekan siapa saja yang berada di lokasi penembakan Brigadir J atau rumah Kadiv Propam Nonaktif Irjen Pol Ferdy Sambo.
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menyatakan pihaknya akan menggunakan hasil cell dump dari Siber Bareskrim dan Digital Forensik Puslabfor Mabes Polri.
Baca Juga:
Mudik Pakai Motor Curian dari Bali ke Banyuwangi, Polisi Tangkap Remaja
"Salah satu tindakannya adalah cell dump, menarik jaringan komunikasi itu. Kami juga dikasih bahannya termasuk disediakan print-nya," kata Anam di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Rabu (27/7).
Sebagai informasi, Cell dump merupakan salah satu teknik untuk menyelidiki keberadaan ponsel dalam satu titik lokasi. Data itu diperoleh dari Base Transceiver Station (BTS).
Anam menyebut ada empat titik lokasi yang diselidiki dengan teknik cell dump. Ia tidak merinci empat lokasi itu, namun salah satunya di sekitar Komplek Perumahan Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Baca Juga:
Korban KDRT Banyuwangi, Hotman Paris Akan Temui di Jakarta Pekan Ini
Selain itu, data cell dump tersebut masih berbentuk mentah. Sehingga ia harus menyortir dan menganalisis terlebih dahulu.
"Itu (cell dump) bahan raw (mentah) material yang nanti kami analisis, untuk menentukan titik-titik mana komunikasi apa yang terjadi di wilayah-wilayah yang terekam dalam cell dump itu," ucapnya.
Menurut Anam penelusuran itu penting untuk mengetahui kebenaran terkait keberadaan HP setiap orang yang terlibat dalam peristiwa tersebut.