“Pak Arif tadi menyampaikan nostalgia, saya lihat semua senang. Eh, jangan senang dulu, lho. Karena ijazah saya masih diragukan,” ujar Jokowi membuka sambutannya, disambut tawa para peserta.
“Begitu nanti keputusan di pengadilan menyatakan asli, Bapak-Ibu baru boleh senang-senang. Tapi kalau tidak? Yang 88 juga bisa kena. Saya kadang-kadang geleng-geleng juga,” lanjutnya, merujuk pada jumlah mahasiswa angkatannya.
Baca Juga:
Diperiksa Polisi, Jokowi Serahkan Ijazah Asli SMA dan UGM
Jokowi juga menceritakan masa kuliahnya di Fakultas Kehutanan UGM, menegaskan bahwa ia tidak pernah mengulang satu pun mata kuliah.
“Saya ini kuliah ya susah-susah, seperti teman-teman. Tapi ya lulus semua. Lulus. Enggak pernah mengulang,” ujarnya.
Ia bahkan menyindir salah satu temannya yang kerap mengulang, “Kalau teman baik saya, Pak Jamrung Sasono, saya ingat betul. Dulu matematika sampai empat kali. Dosen pengujinya Pak Daliyo. Saya heran, kok bisa matematika (mengulang) sampai empat kali.”
Baca Juga:
PN Solo Tolak Gugatan Ijazah Jokowi, Hakim Nyatakan Tak Berwenang
Tak hanya bicara soal ijazah, Jokowi juga menyinggung proses penyusunan skripsinya yang turut disorot.
Ia menyebut dosen pembimbingnya adalah Prof. Dr. Ir. Ahmad Sumitro, dengan dua penguji yakni Ir. Burhanuddin dan Ir. Sofyan Warsito.
“Tapi begitu skripsi juga diragukan, larinya ke KKN. Dari ijazah, ke skripsi, lalu ke KKN. Ya ampun. Kita ini sudah kuliah 45 tahun lalu, saya lulus tahun 1985. Saya ingat betul KKN-nya di Desa Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali,” kata Jokowi.