Presiden juga mengungkap bahwa dosen pembimbingnya, Ir. Kasmujo, bahkan masih sempat membimbingnya secara profesional setelah lulus kuliah.
“Bahkan setelah saya lulus, beliau masih empat kali datang ke pabrik saya. Bantuin saya waktu ada masalah dengan pengeringan oven kayu, dengan insect di kayu, dan masalah finishing. Beliau mentoring bagian produksi. Lah, kok dibilang bukan dosen pembimbing?” ucap Jokowi.
Baca Juga:
Diperiksa Polisi, Jokowi Serahkan Ijazah Asli SMA dan UGM
Ia menyesalkan bahwa isu yang seharusnya berada di ranah akademik justru digiring menjadi alat politik.
“Mestinya, kalau ijazah asli, ya sudah. Ibu Rektor sudah menyampaikan, Bapak Dekan Fakultas Kehutanan juga menyampaikan, bahwa ijazah saya asli dan saya kuliah di UGM. Bahkan yang membuat ijazah juga sudah menyampaikan. Tapi ya itu... ini politik,” tuturnya.
Jokowi juga mengakui bahwa kehadirannya di acara reuni ini bukan hal mudah, mengingat ia masih dalam masa pemulihan kesehatan.
Baca Juga:
PN Solo Tolak Gugatan Ijazah Jokowi, Hakim Nyatakan Tak Berwenang
“Sebetulnya saya ini belum 100 persen pulih. Sudah tiga bulan dalam pemulihan. Tapi kemarin waktu dihubungi Pak Bambang, saya paksakan datang. Kalau saya enggak datang, nanti dibilang ‘palsunya’ makin nyata,” ucapnya, kembali mengundang tawa hadirin.
Tak lupa, Jokowi mengenang masa-masa kegiatan lapangan bersama rekan-rekannya. Ia menyebut beberapa lokasi seperti Kerinci, Pangandaran, Ujung Kulon, Cilacap, dan Baturaden.
“Bahkan waktu ekspedisi ke puncak Gunung Kerinci, saya yang pertama sampai di atas,” katanya bangga.