Saat melakukan tracking rumah Sudrajad Dimyati di Yogyakarta, Imam Anshori Saleh melihat tidak ada yang mencolok.
Kondisi rumah Sudrajad Dimyati disebutnya terbilang sederhana dan tidak ada mobil atau motor mewah.
Baca Juga:
PN Bandung Vonis Hakim Agung Sudrajad Dimyati Delapan Tahun Penjara
"Rumah dan hartanya tidak mencolok sebagai hakim tinggi, waktu itu. Rumahnya sederhana, tipe 90-an di kawasan perumahan sederhana. Istrinya setiap hari sibuk dengan urusan simpan pinjam di pasar dekat rumahnya. Tidak ada mobil atau motor mewah. Anak-anaknya juga tertib kuliah dan sekolah. Isi rekeningnya juga wajar, hanya puluhan juta, bukan ratusan juta, apalagi miliaran. Hubungan dengan para tetangga dekat juga harmonis," tutur Imam Anshori Saleh.
Imam Anshori Saleh lalu memberikan nilai baik.
Wajar tanpa pengecualian (WTP), kata Imam Anshori Saleh, meminjam istilah BPK.
Baca Juga:
Kasus Suap Perkara MA, Hakim Agung Sudrajat Dimyati dkk Segera Diadili
"Maka laporan saya diterima rapat tujuh komisioner. Hasilnya Sudrajad Dimyati bisa lanjut ke DPR. Saya memberikan ucapan selamat," kisah Imam Anshori Saleh.
Imam Anshori Saleh juga menyinggung soal isu 'lobi toilet' antara Sudrajad Dimyati dan anggota DPR yang sempat heboh kala itu. Setelah dilakukan pemeriksaan, hasilnya isu itu tidak terbukti.
Imam Anshori Saleh mengaku sempat dimintai keterangan oleh Majelis Kehormatan Dewan (MKD) karena membuka ada praktik suap di DPR untuk meloloskan hakim agung.