“Visualisasi data tidak sekadar angka dan grafik. Di tangan yang tepat, data bisa bercerita dan menginspirasi. Inilah yang membuat infografis menjadi alat strategis dalam komunikasi publik,” jelasnya.
Dalam sesi tersebut, Indira juga menguraikan perbedaan mendasar antara visualisasi data dan infografis.
Baca Juga:
Kemkomdigi Gandeng Apjatel dan Pemda, Program Kampung Internet Siap Hadir di Lima Provinsi
Visualisasi data biasanya menampilkan informasi dalam bentuk grafik, tabel, atau diagram yang relatif kompleks, sedangkan infografis menyajikan cerita utuh yang bisa berdiri sendiri dan menyampaikan pesan tertentu dengan lebih naratif.
“Infografis bukan sekadar visualisasi, tapi narasi visual yang menyampaikan pesan dengan jelas dan mudah dipahami,” tambahnya.
Selain aspek teknis, Indira menekankan pentingnya memperhatikan warna, tipografi, serta elemen visual branding dalam menghasilkan infografis yang menarik.
Baca Juga:
Menkomdigi Meutya Hafid Tegaskan Tiga Fokus Utama ASN Baru: Digital, Merit, dan Layanan
Ia memperkenalkan prinsip 60:30:10, yakni paduan warna utama, warna sekunder, dan warna aksen untuk menciptakan keseimbangan visual yang harmonis.
Tidak hanya itu, ia juga menekankan bahwa desain visual yang efektif bukan semata soal estetika, melainkan harus mengutamakan keterbacaan dan konsistensi.
“Desain visual yang efektif bukan soal seberapa indah tampilannya, tapi seberapa jelas pesannya. Tugas kita adalah mempermudah masyarakat memahami informasi penting,” tutup Indira.