“Keberadaan Anggota Legislatif (Aleg) perempuan harus ditaruh di komisi-komisi yang menyelesaikan akar permasalahan, kembali ke masalah ekonomi, masalah lingkungan hidup, masalah pendidikan, dan keamanan,” ujar Kanti.
Aktivis Politik Perempuan, Ammy Amalia Fatma menambahkan bahwa kondisi politik perempuan saat ini cukup memprihatinkan dengan adanya statemen dari elit partai yang menyebutkan sulit mencari politisi perempuan yang memiliki kapasitas dan kualifikasi untuk dijadikan caleg.
Baca Juga:
Menteri PPPA Kawal Kasus Kekerasan Anak di Banyuwangi
“Keterlibatan perempuan dalam politik saat ini mengalami kemunduran. Menurut saya, tidak susah mencari calon politisi perempuan yang pintar, berkapasitas, dan berwawasan, banyak sekali, namun tantangannya hanya satu, mau atau tindak dalam mengikutsertakannya,” jelas Ammy.
Sementara Aktivis Politik Perempuan, Tsamara Amany mengatakan agar perempuan mampu berkecimpung di dunia politik diperlukan berbagai upaya berkesinambungan, salah satunya dengan kemandirian ekonomi.
“Para perempuan yang ingin berkecimpung di dunia politik dan belum memiliki kemandirian secara ekonomi akhirnya harus dependensi, seperti menerima uang dari suami ataupun lain sebagainya. Terkadang dari situlah perempuan kesulitan untuk keluar dari hubungan atau relasi yang toxic dan abusive karena perempuan tidak independen.
Baca Juga:
Kemen PPPA Kawal Kasus Penyekapan Anak di Jakarta
Ia juga menambanhkan bahwa sangat penting bagi perempuan untuk mampu mandiri secara ekonomi, sehingga perempuan mampu mengambil keputusan atas dirinya sendiri.
“Pemerintah dan berbagai pihak terkait pun bertanggung jawab dalam menciptakan regulasi-regulasi dan ekosistem yang mampu mendukung kemandirian ekonomi perempuan,” tutup Tsamara.
[Redaktur: Zahara Sitio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.