Pada kesempatan yang sama, Asisten Deputi Pendidikan Anak Usia Dini dan Dasar Kemenko PMK, Jazziray Hartoyo, menegaskan bahwa layanan PAUD yang berkualitas merupakan investasi jangka panjang paling strategis bagi masa depan bangsa.
Ia menilai bahwa layanan PAUD yang optimal pada periode emas pertumbuhan anak akan membentuk kemampuan kognitif, sosial-emosional, motorik, serta karakter anak secara berkelanjutan.
Baca Juga:
Pemerintah Perkuat Narasi Diplomatik Indonesia di Forum Global Terkait Migran
"Anak yang mengikuti PAUD dengan baik juga lebih memiliki kesiapan belajar lebih tinggi motivasi belajarbyang kuat dan risiko putus sekolah yang lebih rendah," ycapnya.
Untuk mewujudkan layanan PAUD yang berkualitas dan merata, pemerintah terus mendorong berbagai program strategis.
Upaya tersebut antara lain pembangunan layanan PAUD di lebih dari 14.000 desa yang hingga kini belum memilikinya, pengembangan PAUD Keliling di wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T), serta penguatan pendekatan PAUD Holistik Integratif melalui layanan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang terintegrasi dengan Posyandu.
Baca Juga:
Kemenko PMK Luncurkan SMART PMK dan Gelar Penilaian 360 Derajat untuk Perkuat Manajemen Talenta ASN
2025 International Symposium on Early Childhood Education and Development (ECED) sendiri menjadi wadah strategis bagi para pakar, pembuat kebijakan, peneliti, dan praktisi dari berbagai negara untuk berbagi pengalaman, gagasan, serta strategi inovatif dan berkelanjutan dalam pengembangan pendidikan dan perlindungan anak usia dini.
Melalui komitmen yang kuat dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan, pemerintah optimistis pembangunan anak usia dini yang berkualitas akan melahirkan generasi Indonesia yang sehat, cerdas, berkarakter, dan memiliki daya saing global dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]