Lokakarya ini dimaksudkan untuk menggerakkan konsensus nasional lintas pihak. Tujuannya, menjadikan pertanian keluarga sebagai sebuah prioritas nasional yang didukung oleh berbagai kementerian dan organisasi Petani.
Hasil diskusi akan menjadi bagian penting dari finalisasi RAN Pertanian Keluarga dan Rencana Aksi Strategisnya.
Baca Juga:
Mentan Andi Amran Ungkap Arahan Swasembada Pangan
Sementara itu, menurut siaran pers FAO, pertanian sangat penting bagi perekonomian Indonesia. Pertanian menyumbang 14 persen dari Pendapatan Domestik Bruto atau PDB. Sekitar 93 persen petani Indonesia merupakan pertanian keluarga skala kecil.
Mereka bercocok tanam di lahan sederhana dengan luas rata-rata 0,6 hektare. FAO menyebut, Petani di Indonesia merupakan bagian penting dari petani Asia Pasifik yang 70 persennya adalah pertanian keluarga.
Pertanian keluarga menghasilkan 80 persen pangan di kawasan.
Baca Juga:
Resmi Dilantik, Kementan Siap Berjuang untuk Indonesia Daulat Pangan
Majelis Umum PBB mencanangkan Dekade Pertanian Keluarga PBB 2019-2028 (UNDFF) sejak 2017. Program ini sebagai kerangka kerja bagi negara-negara untuk mengembangkan kebijakan publik dan investasi untuk mendukung pertanian keluarga.
Dekade Pertanian Keluarga merupakan kesempatan yang sangat baik untuk berkontribusi dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dengan cara yang inklusif, kolaboratif, dan koheren, menurut FAO. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.