Danis melanjutkan, di samping Batu Lepek, dirinya juga tengah mengkaji untuk menarik air baku dari Sungai Mahakam karena potensinya yang feasible. Dengan demikian, ketersediaan air baku di IKN akan disesuaikan dengan jumlah populasi. Pasalnya, ia memperkirakan, pada tahun 2035 penduduk yang tinggal di IKN bisa mencapai 2 juta penduduk.
Belum lama ini, Danis mengungkapkan, pihaknya juga telah berhasil merampungkan penandatanganan sekitar 29 kontrak pekerjaan di IKN. Karena sebagai ketua satgas pelaksanaan infrastruktur IKN, dirinya juga berperan menyiapkan pre construction meeting (PCM) untuk mendetailkan setiap tahapan konstruksi.
Baca Juga:
Destinasi Hits Terbaru Indonesia, 5.000 Wisatawan Serbu IKN Setiap Hari
Dari 29 kontrak tersebut, sebanyak 19 kontrak pekerjaan sudah berjalan seperti Bendungan Sepaku Semoi, Intake Sepaku, dan Istana Presiden. Sedangkan 11 kontrak baru diteken seperti kantor Kemenko, penanganan bendungan sepaku, jalan, dan proyek jaringan pipa air minum.
"Jadi, jika 11 kontrak ini sudah selesai, maka mulai besok berarti 20 kontrak sudah berjalan. Lalu, tambah 11 kontrak pekerjaan siap berjalan karena pre-construction meeting sudah selesai. Total 29 kontrak pekerjaan sudah diteken dan sekitar 5 kontrak lagi dalam proses pelelangan," terang Danis, Sabtu (14/1/2023).
Selain bendungan Sepaku Semoi, infrastrukfur dasar lain yang kini terus berjalan yaitu Jalan Tol IKN Segmen Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang Seksi 5A yang pada Maret 2023 nanti diharapkan progresnya dapat mencapai 25%.
Baca Juga:
Prabowo Lantik Basuki Hadimuljono sebagai Kepala OIKN
Adapun, infrastruktur hunian pekerja konstruksi (HPK), Danis bilang, saat ini progresnya sudah mencapai 85% atau setara 19 tower yang rampung dari total 22 tower HPK yang dibangun. Bahkan, Danis memprediksi, pada Februari 2023 ini tower-tower hunian tersebut sudah mulai dihuni.
"Dalam konteks transformasi bekerja yang baik, HPK ini dibangun agar jangan ada lagi bedeng-bedeng. Dengan kita sediakan akomodasi, efektivitas dari tertib bekerja diharapkan akan jadi lebih baik. Hasilnya, pekerjaan konstruksi akan jadi lebih baik. Makanya, hunian pekerja konstruksi kita centralize. Jadi, IKN ini bukan hanya membangun, tetapi juga mengubah budaya bekerja," jelas Danis, melansir BeritaSatu.
Sesuai rencana, Danis memaparkan bahwa pengembangan wilayah di IKN terbagi menjadi sembilan wilayah pengembangan di antaranya mencakup kawasan inti pemerintahan yang terdiri dari 1A, 1B, dan 1C.