Tahap awal pada 2025 difokuskan pada 100 lokasi. Fasilitas utama seperti pabrik es, cold storage, hingga koperasi sebagai penggerak usaha menjadi tulang punggung pengelolaan.
Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menjelaskan bahwa pelaksanaan di tahun pertama ditargetkan menyerap ribuan tenaga kerja.
Baca Juga:
Tiga Strategi Pemerintah Prabowo Atasi Kemiskinan Ekstrem, Fokus pada Data dan Pemberdayaan
"Ke depannya, Presiden memberikan target pembangunan sebanyak 4 ribu titik KNMP, dengan tingkat penyerapan tenaga kerja hingga mencapai 200 ribu orang,” kata Teddy dalam keterangan tertulis, Kamis (11/9/2025).
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono turut mengungkapkan dukungan Presiden Prabowo Subianto terhadap program tersebut.
"Ini saya laporkan kepada Bapak Presiden, lalu jawaban beliau adalah, itu yang dibintangi (diblokir), yang dibintangi itu diubah saja menjadi kampung nelayan. Alhamdulillah, maka tahun ini ditargetkan 100 kampung nelayan, dari yang dibintangi itu untuk digeser, untuk menjadi seperti ini," ungkap Trenggono.
Baca Juga:
Menkes Budi: Deteksi Dini Kanker Paru Jadi Prioritas, CT Scan Didistribusikan ke Seluruh Kota
Dengan status resmi sebagai kampung nelayan, fasilitas penyimpanan ikan jauh lebih memadai.
Jika sebelumnya nelayan hanya mengandalkan kulkas sederhana, kini tersedia pabrik es dan cold storage yang dapat langsung digunakan.
Hal ini berdampak pada efisiensi kerja dan peningkatan kualitas hasil tangkapan.