WahanaNews.co | Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) saat ini masih
melakukan investigasi penyebab kecelakaan pesawat Sriwijaya Air nomor
registrasi PK-CLC SJ-182 rute Jakarta-Pontioanak yang jatuh
pada 9 Januari 2021.
Ketua KNKT, Soerjanto
Tjahjono, mengatakan, dari data yang sudah dikumpulkan saat ini, pesawat
tersebut diketahui sempat menghadapi cuaca buruk.
Baca Juga:
Sriwijaya Air Beberkan Alasan 27 Ahli Waris Belum Dapat Ganti Rugi
"Dia lepas landas pada pukul
14.36 WIB, setelah itu sempat meminta arah 075 kepada menara pengawas, karena menghindari cuaca," kata Soerjanto, dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR, Rabu (3/2/2021).
Soerjanto menjelaskan, saat pesawat
tersebut terbang, sebelumnya terdapat pesawat Air Asia dengan tujuan atau rute
yang sama, Jakarta-Pontianak.
Sementara, setelah pesawat Sriwijaya
Air lepas landas, terdapat satu pesawat lagi dengan
rute yang sama juga.
Baca Juga:
KNKT Beberkan Misteri Sriwijaya Air Jatuh di Kepulauan Seribu
"Namun, kedua pesawat yang di
depan dan di belakangnya (Sriwijaya Air PK-CLC) ini tidak ada masalah,"
ujar Soerjanto.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menjelaskan, pesawat tersebut lepas
landas di Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 14.36 WIB, dengan
tujuan Pontianak.
Setelah lepas landas, Budi mengatakan,
pesawat tersebut masih berkomunikasi dengan pemandu lalu lintas di Bandara
Soekarno-hatta.
"Penerbangan berjalan normal
sampai menjelang pukul 14.10 WIB hilang kontak dan tidak memberikan respons
kepada pemandu penerbangan," jelas Budi.
Setelah hilang kontak terjadi, Budi
memastikan, koordinasi dilakukan dengan Basarnas untuk pencarian pertolongan.
Selanjutnya, pesawat ditemukan jatuh
di perairan Kepulauan Seribu, tepatnya di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki. [qnt]