WahanaNews.co | Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, pemerintah terus berupaya menangkal penyebaran berita bohong atau hoaks.
Kali ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melakukannya dengan menggelar literasi digital bersama Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) di Keuskupan Malang.
Baca Juga:
Wali Kota dan Wakil Sidak Kehadiran ASN Usai Libur Lebaran 2025
Dalam acara itu, Kominfo mengajak generasi muda Katolik berhati-hati dalam bermedia sosial (medsos). Apalagi, dalam hitungan bulan, Indonesia akan memasuki tahun politik 2024.
"Banyak hoaks, misinformasi, dan hal-hal lain yang harus diredakan. Apalagi menjelang tahun politik 2024," kata Direktur Pemberdayaan Informatika Kominfo, Bonifasius Wahyu Pudjianto, dalam keterangan tertulis, Selasa (5/9/2023).
Dia menyampaikan perbedaan pilihan politik seringkali diwarnai kegaduhan. Hal itu biasa terlihat dari berbagai ujaran kebencian terhadap pihak-pihak tertentu.
Baca Juga:
Kasus Korupsi Pengadaan Software, Kadis Kominfo Sumut Jadi Tersangka
"Oleh karena itu, mari kita bijak bermedia sosial, menjaga ruang digital agar tercipta pemilu damai," ujar dia.
Sementara itu, Head Of Communication Department BINUS Malang, Frederik Masri Gasa, menyampaikan kondisi tersebut diperparah dengan kemunculan buzzer di media sosial.
Sehingga muncul banyak hoaks dan misinformasi.