“Kalau ini sukses, saya katakan lagi ini kesempatan. Moga-moga harapan kita bersama ini bukan cuman terjadi di Kalimantan Timur atau di ibukota negara tetapi di provinsi-provinsi lain yang juga mengalami turunnya degradasi hutan yang besar. Saya rasa pola-pola seperti ini harus dicoba, harus dieksekusi,” harap Budi.
Di sisi lain, jelas politisi Partai Gerindra ini, wilayah Kaltim merupakan rumah bagi sejumlah flora dan fauna seperti orang utan, pesut mahakam, bekantan, dan spesies-spesies endemik pohon yang sudah berumur ratusan hingga ribuan tahun termasuk yang ada wilayah IKN.
Baca Juga:
Kementerian PU Siap Hadapi Mobilitas Masyarakat Saat Nataru 2025
Untuk itu, tegas Budi, pembangunan IKN diharapkan tidak mengganggu flora dan fauna yang berada wilayah sekitarnya.
“Bu menteri sempat menyinggung bahwa di dalam IKN ini tidak ada areal orang utan. Kalau tidak salah ini, saya bukan ahlinya, tapi mungkin ini terjadi karena sebenarnya aktivitas ekonomi yang sudah memarjinalkan atau menyampingkan habitat orang utan itu sendiri. Jadi, mari kita berpandang bahwa kita harus tumbuh sama-sama dengan segala jenis hewan, tanaman yang ada dan ini kita kembalikan ke aslinya,” pinta legislator dapil Kaltim ini.
Selain itu, Budi juga menyinggung mengenai Forestry and Other Land Use (FOLU) Net sink 2030 terkait isu global krusial mengenai perubahan iklim akibat emisi karbon gas rumah kaca.
Baca Juga:
Pj Bupati Abdya Sunawardi Hadiri Rapat Kerja dan Dengar Pendapat DPR RI
Ia berharap untuk menyukseskan rencana ini dengan mendukung program rehabilitasi, seperti lahan gambut dan mangrove. “Oleh sebab itu, saya dukung penuh program rehabilitasi-rehabilitasi hutan dan lahan yang baik,” tutup Budi. [bay]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.