WahanaNews.co | Nasib pembangunan Tol Gedebage - Tasikmalaya - Cilacap (206,6 km) kini menggantung. Pasalnya saat ini Kementerian PUPR berencana melakukan lelang ulang untuk proyek ini.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian, mengungkapkan alasan akan dilakukan tender ulang ini disebabkan, tidak kunjung terjadi penandatanganan dukungan pembiayaan perbankan (financial close).
Baca Juga:
PUPR Sampaikan Pembangunan Istana Presiden dan Pemerintahan di IKN Sudah 46%
"Ditender ulang karena kemarin tidak financial close," kata Hedy saat ditemui di Gedung Parlemen, dilansir dari CNBC, MInggu (22/1/2023).
Sebelumnya konsorsium yang berisikan perusahaan BUMN dan swasta yang bakal membangun tol ini. Bahkan ada nama-nama perusahaan di balik Konglomerat Martua Sitorus hingga taipan tol Yusuf Hamka.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk menjadi pemimpin konsorsium pembangunan tol ini, dengan porsi 32,5%, sedangkan PT Waskita Karya (Persero) Tbk memiliki porsi 20%, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk 10%.
Baca Juga:
Kantor Kementerian PUPR Masuk Jajaran Gedung Paling Hijau, Terima ASEAN Energy Awards 2023
Sisanya PT Gama Grup 13,38%, PT Jasa Sarana 0,75%, PT Wijaya Karya (Persero) 10%.
Gama Group dimiliki oleh salah satu orang paling kaya di Indonesia, pengusaha perkebunan sawit Martua Sitorus. Berdasarkan data real time Forbes, kekayaannya mencapai US$ 3,1 miliar.
Ia juga pemilik konglomerasi sawit Wilmar Group.