Pembahasan mencakup upaya meningkatkan ketahanan rantai pasok, termasuk melalui integrasi kawasan Batam, Bintan, dan Karimun (BBK) dengan Singapura sebagai pusat logistik regional.
Pemerintah Singapura turut menyatakan dukungannya terhadap ketertarikan Indonesia untuk berpartisipasi dalam Forum FIT.
Baca Juga:
Tanggapan Airlangga Hartarto soal Rencana Menkeu Redenominasi Rupiah
Di sisi lain, kedua negara melihat terbukanya peluang besar dalam pengembangan investasi berkelanjutan, terutama pada sektor energi hijau, digitalisasi, hingga agroindustri.
Inisiatif tersebut dipandang penting dalam menciptakan nilai tambah jangka panjang dan memperkuat transisi ekonomi menuju model yang lebih ramah lingkungan dan berbasis teknologi.
Selain itu, kedua pihak sepakat bahwa pemberdayaan UMKM lintas negara harus dipercepat melalui pemanfaatan teknologi perdagangan seperti AI, blockchain, dan Internet of Things, sehingga pelaku usaha kecil dapat menikmati manfaat dari integrasi ekonomi regional.
Baca Juga:
Percepatan MBG Picu Harga Telur dan Ayam Naik, Airlangga Tegaskan Inflasi Aman
Pertemuan juga menekankan pentingnya penyelesaian pembahasan teknis terkait desain kerangka ekonomi digital yang akan menjadi landasan penyusunan prinsip-prinsip perdagangan digital ke depan.
Kerangka ini akan menjadi fondasi dalam proses percepatan terwujudnya Digital Economy Framework Agreement (DEFA), yang diharapkan mampu meningkatkan arus perdagangan berbasis digital di kawasan.
Selain itu, kedua menteri menyoroti besarnya potensi kerja sama subkawasan di bawah kerangka SiJORI, yang telah lama menghubungkan Singapura, Johor, dan Kepulauan Riau.