WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto akan meresmikan dua Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) besar pada bulan ini, yakni PLTA Jatigede di Jawa Barat dan PLTA Asahan 2 di Sumatera Utara.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, menyebut kedua PLTA tersebut sudah siap beroperasi secara komersial.
Baca Juga:
Prabowo Tegaskan Komitmen Pemerintah Sediakan Makanan Bergizi untuk Anak Indonesia
“Pak Presiden bakal resmikan PLTA Jatigede dan Asahan. Sebentar lagi juga COD [Commercial Operation Date] panas bumi sudah masuk, tapi ini masih jauh, 23 persen [target bauran EBT],” kata Eniya, dikutip Jumat (17/1/2025).
Eniya menjelaskan bahwa proyek-proyek ini adalah hasil kolaborasi antara Kementerian ESDM dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Kehadiran dua PLTA ini diharapkan dapat mendukung percepatan pencapaian target energi baru terbarukan (EBT) nasional.
Baca Juga:
Prabowo Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 8 Persen
“Dengan tambahan ini, kami berharap bisa mendekatkan kita pada target bauran energi terbarukan 23 persen di tahun 2025,” tambahnya.
Capaian bauran energi baru terbarukan hingga tahun lalu mencapai 14,1 persen, dengan kapasitas terpasang tambahan sebesar 872 megawatt (MW).
Namun, angka ini masih jauh dari target yang ditetapkan pemerintah. Berdasarkan data Kementerian ESDM, sejak tahun 2014 hingga 2024, kapasitas tambahan panas bumi telah mencapai 1,2 GW.
Total kapasitas terpasang panas bumi saat ini adalah 2,6 GW, setara dengan 11 persen dari total potensi panas bumi nasional.
“Energi panas bumi menyumbang 5,3 persen dalam bauran energi. Indonesia kini menjadi produsen listrik panas bumi terbesar kedua di dunia,” ungkapnya.
Tambahan kapasitas energi terbarukan ini mampu melistriki 1,3 juta rumah dan mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 17,4 juta ton CO2 per tahun, mendukung target Nationally Determined Contributions (NDC) Indonesia dalam Perjanjian Paris.
Hingga akhir 2024, pemerintah telah mengidentifikasi 362 titik panas bumi dengan potensi 23,6 GW, serta telah menyiapkan 62 Wilayah Kerja Panas Bumi dan 12 Wilayah Penugasan Survei Pendahuluan dan Eksplorasi.
Sementara itu, persiapan agenda peresmian PLTA Jatigede oleh Presiden RI Prabowo Subianto juga tengah dilakukan.
Penjabat (Pj) Bupati Sumedang, Yudia Ramli, memimpin rapat dengan perangkat daerah dan stakeholder terkait di Ruang Rapat Cakrabuana Lt. II PPS, Jumat (17/1/2025).
“Agenda kunjungan kerja Presiden RI Prabowo Subianto yang dijadwalkan pada 20 Januari 2025 untuk meresmikan PLTA Jatigede harus dipersiapkan dengan matang. Untuk itu, saya meminta kepada seluruh jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang dan seluruh stakeholder untuk mempersiapkan segala sesuatu terkait kunjungan sehingga dapat berjalan aman dan lancar,” kata Yudia.
Yudia berharap kehadiran pembangkit listrik tersebut memberikan kontribusi signifikan terhadap target bauran energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.
Senior Manager Perizinan, Pertanahan, dan Komunikasi PLN UIP Jawa Bagian Tengah, Achmad Ismail, mengungkapkan, “Peresmian PLTA Jatigede rencananya akan dilaksanakan di Helipad samping Bendungan Jatigede, Desa Cijeungjing, Kecamatan Jatigede. Proyek PLTA ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan pemanfaatan energi baru terbarukan di Indonesia dengan kapasitas 110 MW yang memanfaatkan air dari Waduk Jatigede.”
Achmad menambahkan bahwa PLTA Jatigede merupakan proyek strategis nasional yang bertujuan mendukung target bauran EBT sebesar 23 persen pada tahun 2025.
“Peresmian ini akan mendukung Net Zero Emission pada 2060, menjadi pembangkit peaker, dan meningkatkan energi baru terbarukan,” tuturnya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]