Total kapasitas terpasang panas bumi saat ini adalah 2,6 GW, setara dengan 11 persen dari total potensi panas bumi nasional.
“Energi panas bumi menyumbang 5,3 persen dalam bauran energi. Indonesia kini menjadi produsen listrik panas bumi terbesar kedua di dunia,” ungkapnya.
Baca Juga:
Pertumbuhan Ekonomi Menuju 7 Persen, Presiden Prabowo Usung Visi Kemitraan di SPIEF 2025
Tambahan kapasitas energi terbarukan ini mampu melistriki 1,3 juta rumah dan mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 17,4 juta ton CO2 per tahun, mendukung target Nationally Determined Contributions (NDC) Indonesia dalam Perjanjian Paris.
Hingga akhir 2024, pemerintah telah mengidentifikasi 362 titik panas bumi dengan potensi 23,6 GW, serta telah menyiapkan 62 Wilayah Kerja Panas Bumi dan 12 Wilayah Penugasan Survei Pendahuluan dan Eksplorasi.
Sementara itu, persiapan agenda peresmian PLTA Jatigede oleh Presiden RI Prabowo Subianto juga tengah dilakukan.
Baca Juga:
Proyek Strategis Ketenagalistrikan Terbesar di Dunia Diresmikan Presiden Prabowo, Ini Kata Dirut PLN
Penjabat (Pj) Bupati Sumedang, Yudia Ramli, memimpin rapat dengan perangkat daerah dan stakeholder terkait di Ruang Rapat Cakrabuana Lt. II PPS, Jumat (17/1/2025).
“Agenda kunjungan kerja Presiden RI Prabowo Subianto yang dijadwalkan pada 20 Januari 2025 untuk meresmikan PLTA Jatigede harus dipersiapkan dengan matang. Untuk itu, saya meminta kepada seluruh jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang dan seluruh stakeholder untuk mempersiapkan segala sesuatu terkait kunjungan sehingga dapat berjalan aman dan lancar,” kata Yudia.
Yudia berharap kehadiran pembangkit listrik tersebut memberikan kontribusi signifikan terhadap target bauran energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.