WAHANANEWS.CO, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani mendesak pemerintah agar segera merancang langkah pelatihan ulang (reskilling) sebagai upaya menyelamatkan nasib pekerja Indonesia yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
Ia menyoroti tren peningkatan PHK di berbagai wilayah, termasuk Bali, yang terdampak cukup parah.
Baca Juga:
Covid-19 Naik Lagi, Puan Desak Respons Cepat Pemerintah Lindungi WNI
Menurut Puan, belum tampak adanya langkah nyata dari pemerintah pusat maupun daerah dalam menangani gelombang PHK ini.
Ia menegaskan bahwa situasi ini berisiko memperburuk kondisi ekonomi masyarakat.
"Mulai dari lesunya industri hingga menurunnya daya beli masyarakat, hingga kini belum terlihat skema reskilling yang siap dijalankan. Belum ada dukungan nyata bagi para korban PHK yang ingin menjadi wirausaha atau masuk ke sektor informal,” kata Puan dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (14/6/2025).
Baca Juga:
Tanggapi Wacana Pensiun ASN, Puan Soroti Efisiensi dan Produktivitas
Ia menyebut gelombang PHK telah menyasar berbagai sektor penting, dari manufaktur hingga pariwisata, dan mengindikasikan lemahnya ketahanan sistem ketenagakerjaan di Indonesia.
"Bahkan daerah seperti Bali, yang menjadi ikon pariwisata nasional, seolah dibiarkan menghadapi krisis sendirian. Penting pembentukan Gugus Tugas Nasional Penanggulangan PHK, dengan fokus pada wilayah terdampak seperti Bali, Batam, dan kawasan industri strategis," ucap Puan.
Puan juga meminta adanya kerja sama antara kementerian terkait, seperti Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Pariwisata, dalam menyiapkan pelatihan digital, transisi profesi, hingga penguatan UMKM berbasis pariwisata.
“PHK bukan sekadar angka di statistik, ini menyangkut kehidupan jutaan keluarga. Negara tidak boleh sekadar tampil di forum-forum internasional, tapi harus hadir nyata untuk rakyat yang kehilangan pekerjaan dan harapan,” ujar Puan.
Sebagai informasi, sebanyak 100 karyawan dari sebuah hotel besar di Badung, Bali, telah diberhentikan sejak awal 2025 akibat penurunan aktivitas MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition).
[Redaktur: Ajat Sudrajat]