WahanaNews.co | Penyuluh pertanian merupakan salah satu jabatan fungsional yang mesti ditingkatkan kapasitasnya dan terus dimotivasi dalam pengembangan potensi diri dengan meningkatkan kompetensi, kemandirian intelektual, dan sosial sehingga dapat melayani petani dan berusaha tani supaya lebih baik.
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo menegaskan di berbagai kesempatan bahwa tugas-tugas penyuluh pertanian adalah melaksanakan tugas dan fungsi sebagai seorang komunikator.
Baca Juga:
Kementan Paparkan Tata Cara Pendaftaran dan Kriteria Jadi Anggota Brigade Swasembada Pangan
"Menjadi penyuluh itu tugas mulia. Kamu menjadi penyampai pesan dan harapan negara. Ujung tombak yang ada di garis depan," ujar SYL, sapan Mentan Syahrul.
"Bahwa peningkatan pertanian itu salah satu kuncinya ada di pundak bapak dan ibu semua. Oleh karena itu harus lebih keras lagi, jangan malas-malasan, rajin turun ke lapangan. Sapa dan dampingi petani untuk tetap berproduksi," sambung dia.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementan, Dedi Nursyamsi menambahkan kunci keberhasilan pembangunan pertanian adalah peningkatan produktivitas.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Ajak KTT G20 Entaskan Kelaparan, Mentan Amran Gerak Cepat Bentuk Brigade Swasembada Pangan
"Peningkatan produktivitas ada di tangan petani dan penyuluh. Karena itu kami siap untuk genjot produktivitas dengan mensupport program-program pertanian," ujar Dedi.
Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Kapusluhtan), Bustanul Arifin Caya mendorong peningkatan kapasitas penyuluh pertanian untuk Sekolah Lapang Pertanian Organik mulai dari sosialisasi, rembug tani, pelaksanaan Selolah Lapang, dan implementasi pupuk organik.
Sekolah Lapang merupakan salah satu metode pembelajaran dan penyuluhan yang cukup efektif dalam mendukung peningkatan produktivitas dan produksi pertanian.