"Supaya puskesmas-puskesmas yang tidak terjangkau dengan komunikasi, dengan Starlink jadi bisa terjangkau, sehingga pelayanan kesehatan di pedesaan itu bisa terjangkau," kata Luhut.
Starlink sebenarnya sudah masuk ke wilayah Indonesia. Namun bukan untuk melayani pelanggan ritel, melainkan layanan perusahaan milik Elon Musk itu digunakan keperluan internal Telkom Group.
Baca Juga:
Luhut Bongkar Strategi Penting Pemerintah Hadapi Pandemi di Hadapan Kabinet Merah Putih
Kepada CNBC Indonesia, Johnny Plate yang saat itu masih menjabat Menteri Kominfo, menyatakan pihaknya telah memberikan Hak Labuh Satelit Khusus Non Geostationer kepada Telkomsat untuk penyelenggaraan jaringan tetap tertutup satelit Starlink.
"Kominfo memberikan Hak Labuh Satelit Khusus Non Geostationer kepada PT Telkom Satelit Indonesia [Telkomsat] sebagai pengguna korporat backhaul dalam penyelenggaraan jaringan tetap tertutup satelit Starlink," jelas Johnny.
"Bukan layanan internet melainkan layanan backhaul untuk keperluan internal Telkom Group. Tidak diberikan hak layanan ritel internet kepada Starlink".
Baca Juga:
Penasaran? Simak, Ini Tugas Dewan Ekonomi Nasional yang Dipimpin Luhut
Apa itu Starlink?
Melansir Cnet, Starlink adalah nama jaringan satelit orbital yang pengembangannya dimulai pada 2015. Dengan satelit prototipe pertama diluncurkan ke orbit pada 2018 lalu dan sejak saat itu ribuan satelit telah diletakkan di orbit rendah Bumi.
Terakhir adalah pada 21 April 2023 lalu dengan mengirimkan 53 satelit. Cnet mencatat sudah ada 2.388 dengan lebih dari 2.000 diantaranya merupakan bagian operasi konstelasi.