WahanaNews.co | Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jenderal
TNI (Purn) Hendropriyono, kembali angkat bicara menyikapi
perkembangan kasus penangkapan pimpinan Ormas Front Pembela Islam (FPI), Muhammad Rizieq Shihab (MRS).
Menurut Hendropriyono, penahanan
tersangka Rizieq Shihab sangat rentan dengan gerakan pro-radikalisme yang dapat dimanfaatkan oleh segelintir elit politik
yang hendak mengail di air keruh.
Baca Juga:
HRS Sebut ‘Negara Darurat Kebohongan’, Pengacara: Itu Dakwah
Jenderal Hendropriyono menegaskan,
bukan tidak mungkin keberadaan Rizieq Shihab dan Abubakar Baasyir (ABB) di
dalam tahanan akan dimanfaatkan sebagai sebuah momentum bagi para politisi yang
hendak membangkitkan gerakan pro-radikalisme untuk kepentingan politik
pribadinya.
"Jangan sampai manuver-manuver
mereka yang menyesatkan itu memperbudak pikiran kalian, terutama
dari generasi muda. Yang perlu dipahami, jika terorisme merupakan pohon, maka
akarnya adalah radikalisme. Radikalisme dikembangkan oleh ABB yang kini dalam
penjara dan ternyata didukung oleh MRS," kata Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono, dikutip redaksi dari Instagram resminya, Selasa (15/12/2020).
Ayah mertua Jenderal TNI Andika
Perkasa itu juga berpesan kepada generasi muda agar tidak mudah terprovokasi
ajakan-ajakan untuk mengumbar kebencian yang mengatasnamakan solidaritas
terhadap Rizieq Shihab.
Baca Juga:
Habib Rizieq Bebas, Ini Respon Pecinta HRS di Majalengka
"Kalian hanya terjebak oleh para
politikus, yang menyalahgunakan keimananmu. Jangan kau dengar lagi pidato yang
berkobar-kobar, ceramah atau dakwah yang menghasut dan menyebarkan berita
bohong yang simpang siur. Jika kini para politikus berteriak membakar hatimu,
seolah-olah membela kamu, pura-pura membela pemimpinmu dan seperti membela
agama kita, sejatinya mereka hanya mau menunggangi kamu, untuk keperluan
politiknya atau nafsu pribadinya," ujarnya.
Tidak hanya itu, Hendropriyono juga
berpesan kepada kaum ibu di seluruh pelosok negeri untuk kembali berperan dalam
memberikan pengawasan terhadap anak-anaknya agar tidak mudah terbawa arus para
politisi yang hendak melakukan gerakan manuver pro-radikalisme, demi keselamatan dan keberhasilan para generasi penerus bangsa.
"Anak-anakku generasi penerus
bangsa Indonesia, pulanglah kamu ke lubuk hatimu masing-masing. Tinggal dan
beribadahlah di rumah untuk menghindari penyakit covid-19 yang sangat berbahaya
ini, yang bisa merenggut nyawamu atau orang-orang yang kamu cintai
sewaktu-waktu," ujarnya.