WahanaNews.co | Seorang aktivis lingkungan tingkat akar rumput asal Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara bernama Delima Silalahi, meraih penghargaan internasional Anugerah Lingkungan Goldman 2023.
"Apresiasi ini menjadi sesuatu yang menyemangati saya kembali untuk terus bergerak dalam isu-isu lingkungan dan masyarakat adat tentunya," kata Delima dalam pernyataan yang dikutip di Jakarta, Senin (24/04/2023).
Baca Juga:
Masalah Surat Kewajaran Harga, Pemenang Tender Irigasi di Taput Diminta Diganti
Anugerah Lingkungan Goldman merupakan penghargaan atas pencapaian dan kepemimpinan aktivis lingkungan akar rumput di seluruh dunia yang memberikan inspirasi kepada orang-orang untuk beraksi demi melindungi planet bumi.
Delima merupakan direktur eksekutif Kelompok Studi dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat (KSPPM), suatu organisasi nonpemerintah yang berdedikasi untuk perlindungan hutan adat di Sumatera Utara.
Pada Februari 2022, berkat kampanye khusus yang dilakukan Delima bersama komunitas masyarakat adat di Tanah Batak, pemerintah akhirnya memberikan hak pengelolaan sah atas 7.213 hektare hutan adat kepada enam kelompok masyarakat adat.
Baca Juga:
Sekda Taput Bantah Video Mesum Mirip Dirinya, Polisi Panggil Oknum TS ke Jawa Barat
“Saya sangat gembira walaupun saya sadar bahwa ini bukanlah perjuangan saya sendiri. Ini adalah kemenangan buat gerakan masyarakat adat di Indonesia," ucap Delima.
"Perjuangan hak atas tanah dan hak atas identitas kita itu tidak turun dari langit, itu diperjuangkan. Kita tidak sedang melanggar hukum. Ada konstitusi yang menjamin perjuangan kita. Negara tidak akan memberikannya begitu saja kepada kita,” katanya.
Selain Delima, beberapa tokoh dari Indonesia pernah mendapat penghargaan ini adalah Loir Botor Dingit (1997), Yosepha Alomang (2001), Yuyun Ismawati (2009), Prigi Arisandi (2011), Aleta Baun (2013), dan Rudi Putra (2014).