"Dan yang perlu hati-hati NTT, NTT hati-hati, saya
lihat dalam seminggu kemarin tanggal 1 Agustus masih 886 , 2 Agustus 410 kasus
baru, 3 Agustus 608 kasus baru, tanggal 4 Agustus 530, tetapi lihat di tanggal
6 kemarin 3.598. Angka-angka seperti ini harus direspons secara cepat,"
tegas Jokowi.
Jokowi pun meminta agar mobilitas warga diawasi. Jokowi
mengatakan mobilitas manusia harus direm paling tidak 2 minggu. Kemudian,
Jokowi meminta Panglima TNI menjalankan testing dan tracing secara cepat.
Baca Juga:
Jokowi Sampaikan Ucapan Idulfitri 1444 Hijriah
"Segera ditemukan siapa orang-orang yang memiliki kasus
positif, segera temukan, merespons secara cepat. Kalau ndak orang yang punya
kasus positif sudah menyebar ke mana-mana, segera temukan," perintah
Jokowi.
Jokowi juga menginstruksikan agar orang-orang yang positif
COVID segera dibawa ke isolasi terpusat. Jokowi juga meminta gubernur
bupati/wali kota menyediakan isolasi terpusat di kota masing-masing.
"Ini tugas gubernur, bupati, wali kota untuk menyiapkan
isolasi terpusat di kota masing-masing, bisa jumlahnya 1, bisa 2, bisa 10, bisa
memakai sekolah. Saya lihat di beberapa provinsi di Jawa memakai sekolah,
memakai balai, memakai gedung-gedung olahraga, diberi tempat tidur yang nyaman,
bawa mereka ke sana," ujarnya.
Baca Juga:
Industri Retail Antisipasi Perubahan Konsumen di Masa Pascapandemi
Kasus Harian
Kasus harian COVID-19 dalam sepekan terakhir relatif
fluktiatif. Rata-rata tambahan kasus berada di atas angka 30 ribuan.