WahanaNews.co | Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melepas ekspor produk alas kaki produksi PT Pratama Abadi Industri secara simbolis dengan merek dagang Nike senilai USD 211 ribu dengan tujuan Belanda. Pelepasan ekspor ini adalah kontainer ke-99 di tahun 2022.
Menurut Mendag Zulkifli Hasan, ekspor produk alas kaki Indonesia dapat memperkuat rantai pasok dan industri padat karya. Pelepasan ekspor berlangsung hari ini, Selasa (13/9/2020) di Serpong, Tangerang Selatan, Banten.
Baca Juga:
Kasus Impor Gula, Kejagung Buka Peluang Tetapkan Tersangka Baru
Turut hadir dalam acara ini pemilik PT Pratama Abadi, Seo Yeong Yul; Presiden Direktur Nike Indonesia, Joseph Warren dan jajarannya, Wakil Walikota Tangerang Selatan, Pilar Saga Ichsan; serta perwakilan Kantor Bea Cukai. Turut mendampingi Mendag Zulkifli Hasan yaitu Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi dan Plt. Dirjen Perdagangan Luar Negeri Veri Anggrijono.
“Pelepasan ekspor ini dapat menopang penguatan rantai pasok global produk alas kaki dunia dan industri padat karya. Pelepasan ekspor ini juga menjadi momentum perluasan pasar ekspor produk Indonesia serta sebagai penggerak roda perekonomian Indonesia di masa pemulihan pascapandemi,” ungkap Mendag Zulkifli Hasan.
PT Pratama Abadi Industri merupakan satu dari 39 perusahaan manufaktur/pabrik rekanan dari merek internasional alas kaki yang memiliki jaringan rantai pasok global industri alas kaki, pakaian, dan peralatan olahraga, yakni Nike Indonesia.
Baca Juga:
Soal Tom Lembong Jadi Tersangka Korupsi, Cak Imin Mengaku Sedih
Mendag Zulkifli Hasan menyampaikan, pada 2021 Indonesia berada di urutan ke-6 sebagai negara eksportir produk alas kaki terbesar, dengan pangsa pasar sebesar 3,88 persen. Pada periode lima tahun terakhir (2017—2021), nilai ekspor alas kaki Indonesia ke dunia menunjukkan tren yang positif sebesar 4 persen.
“Ekspor alas kaki Indonesia pada 2021 tercatat sebesar USD 6,16 miliar atau tumbuh secara signifikan sebesar 28,76 persen dibandingkan tahun 2020. Ekspor alas kaki Indonesia di tahun 2021 juga melampaui nilai ekspor pada tahun 2019 sebelum pandemi Covid-19 sebesar USD 4,40 miliar. Sejumlah perusahaan alas kaki juga tengah meningkatkan kapasitas produksi mereka di Indonesia seiring permintaan ekspor yang naik,” jelas Mendag Zulkifli Hasan.
Tren nilai ekspor alas kaki Indonesia ke lima negara tujuan utama tumbuh cukup pesat yakni Amerika Serikat naik 50,8 persen, Belgia (66,1 persen), RRT (6,9 persen), Jerman (55,3 persen), Jepang (18,4 persen).
“Hal ini menunjukkan kinerja ekspor alas kaki Indonesia ke dunia terus mengalami peningkatan nilai dan mampu memanfaatkan peluang pasar dunia,” ungkap Mendag Zulkifli Hasan.
Sementara itu, Belanda merupakan negara tujuan ekspor urutan ke-8 dengan nilai ekspor pada 2021 sebesar USD 152 juta. Pada Januari-Juni 2022, nilai ekspor alas kaki Indonesia ke Belanda mencapai USD 99,04 juta atau meningkat 29,65 persen dari nilai di periode yang sama tahun sebelumnya yaitu USD 76,42 juta.
“Saya memahami bahwa bea masuk produk alas kaki di negara-negara Uni Eropa masih cukup tinggi sehingga daya saing produk Indonesia masih perlu ditingkatkan dibanding negara-negara penghasil lainnya yang memiliki persetujuan perdagangan bebas (FTA). Oleh sebab itu, saya telah meminta agar perundingan dagang antara Indonesia dengan Uni Eropa (IEU-CEPA) yang saat ini masih berjalan dapat diselesaikan dengan segera,” pungkas Mendag Zulkifli Hasan. [rsy]