Wahananews.co | Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengungkapkan proyek SDGs Desa masih dipandang sebelah mata oleh beberapa pihak.
"Lemahnya kapasitas pegawai kementerian Desa PDTT untuk berkolaborasi, berdampak pada belum jelasnya dan belum kuatnya posisi Kemendesa PDTT, bahkan Masih ada yang memandang SDGs Desa, hanya sebatas proyek kementerian," ujar Abdul Halim alias Gus Halim.
Baca Juga:
Gus Halim Tegaskan Penyusunan Program untuk Desa Wajib Berbasis Data
Gus Halim pun meminta jajarannya agar bekerja lebih keras dan serius mencapai target kinerja yang telah ditentukan.
Hal tersebut diperlukan agar produktivitas Kemendesa PDTT tahun 2022 menuai hasil terbaik.
"Kuncinya, ada pada kita sendiri. Apakah kita mau atau tidak mencapai 100 persen variabel dan indikator tersebut. Oleh karenanya, hari ini saya tegaskan kembali, saya ulangi, Saya Tegaskan, tahun 2022, kita harus kerja serius, kerja lebih keras, dan kerja lebih cerdas," ujar Abdul Halim Iskandar saat membuka Rapat Pimpinan Paripurna yang bertemakan Refleksi untuk Prestasi di Operational Room Kantor Kemendesa PDTT di Jakarta, Senin (3/1/2022).
Baca Juga:
IIBF 2022, Ikapi Gandeng Kemendes PDTT Gelar Pameran Buku Bertaraf Internasional
Gus Halim-sapaan akrab Abdul Halim Iskandar- mengungkapkan selama 2021 banyak capaian yang telah diraih oleh Kemendesa PDTT.
Capaian tersebut baik berupa penghargaan dari pihak eksternal seperti mencapai opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama 5 kali berturut dari 2016 dari BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), Keberhasilan Penerapan Sistem Merit, dalam Manajemen ASN dari Komisi Aparatur Sipil Negara, hingga mendapat peringkat I Capaian Implementasi SAPK dan Pemanfaatan CAT dalam rekruitmen pegawai.
Selain itu secara internal, program pengumpulan data SDGs Desa maupun upaya mengarahkan desa untuk mencapai indikator-indikator dalam SDGs Desa terus menunjukkan progress mengembirakan.