WahanaNews.co | Sebelum memasuki tahun 2010, keadaan Angkatan Udara Indonesia sungguh memprihatinkan.
Gegara embargo Amerika Serikat alias AS dari tahun 1995-2005, militer Indonesia bak dibuat bagai macan ompong.
Baca Juga:
Meriahkan Hari Kemerdekaan RI ke-80 RI, Wali Kota Depok Supian Suri Olahraga Bersma Warga
Pahitnya, negara-negara serantau Indonesia macam Australia, Malaysia dan Singapura berlomba-lomba memperbesar militernya.
Singapura membeli F-15 Strike Eagle SG yang jelas sangat ditakuti pada waktu itu.
Kemudian yang paling mengejutkan manuver AU Malaysia dengan pembelian deretan jet tempur double engine macam F-18 Hornet, Su-30 dan MiG-29.
Baca Juga:
Wali Kota Depok Supian Suri: Dirgahayu RI ke-80 Sesuai Tekad “Bersama Depok Maju”
Tiga jet tempur itu memastikan kekuatan AU Malaysia cukup bertaji karena dihuni Heavy Fighter masa kini.
Sedangkan Indonesia saat itu untuk menjaga tingkat readiness F-16 saja sudah kempat-kempot walau pada akhir 2005 embargo AS resmi dicabut.
Pernah ada kejadian F-16 Indonesia menggunakan sistem kanibal dimana terpaksa satu-dua unit Fighting Falcon dijadikan korban agar yang lainnya bisa terbang.