"Kunjungannya mendapat dukungan antarlembaga yang kuat di Washington. Amerika Serikat tertarik untuk bekerja sama dengan Indonesia sebagai mitra untuk membantu Indonesia memenuhi pertahanannya persyaratan dan untuk membangun hubungan bilateral yang kuat," jelasnya.
Bahkan Lemkin yang juga merupakan Deputi USAF memastikan negaranya segera mungkin mengembalikan angkatan udara Indonesia ke titik semestinya.
Baca Juga:
Maruli Siahaan Terpilih Sebagai Ketua Umum PPSD Siahaan Indonesia
"Deputi Angkatan Udara AS Lemkin mengatakan kepada Juwono, AS akan membantu Indonesia mengembangkan kemampuan udaranya dengan memperluas kerjasama bilateral melalui penjualan dan peningkatan F-16 dan pelatihan lebih lanjut dan kesempatan latihan," ujarnya.
Indonesia saat itu setidaknya ingin mempercepat pengembalian tingkat readiness skadron tempurnya karena khawatir dengan keberadaan F-18 Hornet AU Malaysia.
"Indonesia ingin mempertahankan "sedikit kemampuan kekuatan serangan" untuk mempertahankan rasa paritas strategis dengan tetangganya. F-16, F-18 dan Sukhoi (komentar terakhir ini jelas referensi ke Singapura dan Malaysia)," lapor Wikileaks.
Baca Juga:
Tragedi di Perairan Malaysia: Lima Pekerja Migran Indonesia Ditembak, Satu Tewas
Tapi itu dulu, kini Indonesia tak bisa dianggap enteng karena deretan jet tempurnya punya tingkat readiness tertinggi di kawasan Asia tenggara. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.