WahanaNews.co | Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan sudah takdirnya warga Indonesia hidup berdampingan dengan bencana alam.
Muhadjir menerangkan takdir Tuhan telah menggariskan Indonesia untuk hidup berdampingan dengan bencana. Kata Muhadjir, hal itu harus tetap disyukuri dan disikapi positif untuk lebih waspada terhadap bahaya yang mengintai bangsa Indonesia.
Baca Juga:
Antisipasi Puncak Arus Balik, Pemerintah Beri Izin ASN untuk WFH 16-17
"Maka kita memang sudah menjadi takdir Allah SWT dari Tuhan Yang Maha Kuasa bahwa kita memang ditakdirkan jadi bangsa yang hidup di antara bencana dan ini harus kita syukuri, harus kita sikapi secara positif, agar kita selalu waspada justru akan semakin mencerdaskan kita, membikin kita selalu waspada dalam berbagai macam kemungkinan bahaya yang mengintai bangsa Indonesia ini," ungkap Muhadjir.
Indonesia berada di wilayah cincin api atau ring of fire. Kata Muhadjir, hal itulah yang membuat Indonesia tidak bisa terbebas dari bencana.
"Rakornas BMKG 2021 dengan tema antisipasi dan kesiapsiagaan menghadapi La Nina dan hidrometeorologi ini saya kira temanya sangat tepat dan memang kontekstual dengan persoalan yang sekarang kita hadapi bersama. Dengan kondisi Indonesia berada di cincin api atau ring of fire, maka bencana di Indonesia adalah keniscayaan. Jadi jangan bermimpi suatu saat Indonesia bebas bencana selama kita masih berada di wilayah yang sekarang bernama wilayah Nusantara ini," kata Muhadjir dalam dalam Rakornas Antisipasi La Nina yang disiarkan di kanal YouTube BMKG, Jumat (29/10/2021).
Baca Juga:
Sumber Bansos yang Dibagikan Jokowi Diungkap Muhadjir dan Airlangga
Dari catatan, Muhadjir menjelaskan sudah ada 2.148 kejadian bencana yang terjadi dari awal tahun sampai 26 Oktober 2021.
Dari bencana yang terjadi itu, 98 persen merupakan bencana hidrometeorologi.
"Sepanjang 2020 itu, sudah tercatat jumlah kejadian bencana sebanyak 4.650 kejadian dan di tahun 2021 sampai 26 Oktober 2021 telah terjadi 2.148 kejadian bencana di mana 98 persen adalah merupakan bencana hidrometeorologi," tuturnya.