Muhadjir mengingatkan semua pihak tidak fokus pada saat darurat atau pascabencana saja. Lanjut Muhadjir, seluruh pihak juga harus mendorong masyarakat selalu siaga mengantisipasi bencana.
"Penanggulangan bencana hidrometeorologi harus jadi fokus bersama tidak hanya saat darurat atau pasca bencana namun juga pada tahap prabencana atau kesiapsiaagan. Khusus tahap prabencana upaya antisipasi dan kesiapsiagaan harus terus kita dorong," tuturnya.
Baca Juga:
Antisipasi Puncak Arus Balik, Pemerintah Beri Izin ASN untuk WFH 16-17
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan prakiraan curah hujan akibat fenomena La Nina.
BMKG menyebut fenomena La Nina pada level moderat sering dimulai pada musim hujan sampai Februari 2022.
"Demikian juga pusat layanan iklim dunia lainnya, seperti di Amerika oleh NOAA, di Australia oleh BoM, dan di Jepang oleh Japan Meteorological Agency, memperkirakan bahwa La Nina ini setidaknya akan terjadi hingga level moderat hingga Februari 2022," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam Rakornas Antisipasi La Nina yang disiarkan di kanal YouTube BMKG. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.