WahanaNews.co | Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang, mengatakan sebanyak 12 sektor industri terkontraksi per November 2022.
Hasil survei Indeks Kepercayaan Industri (IKI) menunjukkan dari 23 sub sektor industri hanya ada 11 yang kinerjanya baik alias ekspansif.
Baca Juga:
soal Isu Disepakati Jadi Plt Ketum Golkar, Agus Gumiwang Buka Suara
"Ini tidak untuk publik, saya punya data mana saja (kinerja sub sektor industri). 11 sub sektor ekspansif dan 12 yang relatif tertekan, kontraksi, saya punya data," ujarnya saat acara peluncuran IKI di Grand Hyatt, Jakarta, Rabu (30/11).
Saat ditanya alasan sub sektor yang dimaksud mengalami kontraksi, Agus hanya menjawab akan mendalaminya lebih lanjut.
Namun, kata dia, secara garis besar itu berhubungan dengan pelemahan pasar di Eropa dan Amerika Serikat (AS).
Baca Juga:
Waketum Pemuda Pancasila Bambang Soesatyo Dinilai Layak Gantikan Airlangga sebagai Ketum Golkar
Agus mengatakan data itu akan dijadikan sebagai rujukan untuk mendalami apa yang tengah terjadi di industri.
Ia pun meminta seluruh jajaran Kemenperin untuk mulai memberi perhatian pada sub sektor yang mengalami kontraksi.
Meski demikian, Agus membocorkan sub sektor yang mengalami pertumbuhan paling tinggi per November 2022 yakni subsektor alat transportasi dengan indeks IKI mencapai level 66.
"Alat transportasi satu yang saya kasih bocoran indeks IKI-nya itu 66. Termasuk tinggi," ujarnya.
Agus pun menyebut kontribusi kesebelas sub sektor industri yang ekspansif mencapai 71 persen pada PDB RI.
Sedangkan, kontribusi dari sub sektor yang terkontraksi mencapai 29 persen.
Adapun secara keseluruhan IKI dari 23 sub sektor industri pada November 2022 mencapai level 50,89.
Menurut Agus, capaian itu terbilang ekspansif. Pasalnya, angka di atas 50 mengindikasikan kinerja industri cukup baik.
Ia menjelaskan IKI juga digunakan untuk mendiagnosa permasalahan di industri serta untuk mencari jalan penyelesaiannya.
Agus menyebut saat ini ada tiga variabel penilaian dalam IKI, yakni pesanan, ketersediaan produk, dan produksi.
Penilaian dalam IKI juga mencakup 23 sub sektor industri dan melibatkan 2.000 responden yang berasal dari pelaku industri.
Agus mengatakan data-data dari IKI ke depannya akan dijadikan sebagai salah satu indikator penting dalam membuat kebijakan di Kemenperin.
"Informasi yang akurat kami anggap bisa meminimalkan risiko ketidakakuratan pengambilan kebijakan kami," kata Agus.
IKI merupakan indikator derajat keyakinan atau tingkat optimisme industri manufaktur terhadap kondisi perekonomian. IKI juga adalah gambaran kondisi industri pengolahan dan prospek kondisi bisnis enam bulan ke depan di Indonesia. [rgo]