Selain pemberdayaan di bidang ekonomi, Gus Ipul juga menggandeng para akademisi dari Universitas Pasundan untuk mengelola limbah sampah, baik yang nonorganik maupun anorganik.
Pengolahan limbah sampah tersebut mampu menghasilkan komoditas bernilai tambah lebih seperti gas, bensin, solar, hingga diolah menjadi pakan ternak serta pupuk dan batu bata.
Baca Juga:
Dinas Pendidikan Bantul Sebut Sekolah Rakyat Program Kemensos untuk Anak Miskin
"Ini bisa menjadi desa mandiri energi dan mandiri pangan nanti ke depannya, yang tentu menjadi sebagian dari putaran ekonomi lokal di sini," kata Gus Ipul saat meninjau proses pengolahan sampah di Desa Cangkuang Wetan, Kabupaten Bandung.
Gus Ipul berharap dengan adanya kolaborasi ini dapat menggenjot perekonomian lokal sehingga mampu mengurangi jumlah penduduk miskin.
"Nanti produknya laku, masyarakatnya bisa bekerja, perekonomian berjalan," kata Gus Ipul.
Baca Juga:
Kemenkeu Laporkan Realisasi Anggaran Bansos Sembako Capai Rp10,9 Triliun
Dalam kesempatan ini hadir Melawati (33), warga Desa Cingcin, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung.
Dia merupakan salah satu penerima Program Keluarga Harapan (PKH) yang berhasil graduasi pada tahun 2023. Ibu tiga anak itu memang memiliki semangat berusaha sejak tahun 2021 dengan merintis usaha seblak dan bakso di depan rumahnya.
Ia kemudian mendaftarkan diri sebagai penerima bantuan program pemberdayaan dari Kemensos pada tahun 2023 dan mendapatkan bantuan alat usaha berupa gerobak, lengkap dengan perlengkapan.