Tanpa keadilan, warga akan berpaling dan tidak bisa untuk diatur. Keberpihakan Risma pada warga kota juga dijelaskan bagaimana mengayomi “bonek”, julukan suporter bola Surabaya.
Program-program Risma juga memprioritaskan apa yang menjadi kebutuhan warga dan selalu terukur.
Baca Juga:
Mensos Risma Belikan Rumah untuk Ibu dan Anak yang Tinggal di Tepi Hutan
Pembenahan drainase sampai Surabaya bebas banjir, pembangunan jalan sampai mengurangi kemacetan, city surveillance sampai terwujudnya tertib lalu lintas, pemberdayaan ekonomi untuk warga sampai mentas dari kemiskinan, bahkan beberapa di antaranya menjadi miliarder, menyediakan pelatihan-pelatihan berdampak ekonomi di sekolah-sekolah agar para orang tua siswa pada kelompok tertentu tidak memandang sekolah sebagai kesia-siaan.
Risma menjelaskan perubahan perilaku warganya dari yang bertempramen keras menjadi tertib di jalan, lebih sadar lingkungan, dan kasus kekerasan berkurang.
Mensos Risma juga menceritakan apa yang telah dikerjakan di Kementerian Sosial.
Baca Juga:
Mensos Risma Upayakan Obat "Long Acting" yang Lebih Efektif untuk ODGJ
Bagaimana inovasi teknis dalam menangani dampak bencana seperti lumbung sosial dan pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat miskin telah dijelaskan dengan gamblang dengan foto-foto yang menyentuh empati para audiens dan membangkitkan kerinduan warga Indonesia itu untuk ikut berkontribusi menolong sesama anak bangsa di tanah air.
Selain itu, Mensos Risma juga menjelaskan transformasi organisasi, dengan bantuan teknologi informasi dan modal sosial “gotong royong” yang menjadi budaya Indonesia, telah menggerakkan Kementerian Sosial untuk memberikan nilai tambah yang lebih besar bagi masyarakat.
Secara keseluruhan, kesan humanis, inovasi dan tanggung jawab mendominasi paparan Risma daripada kesan politis.