WAHANANEWS.CO, Jakarta - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam mewujudkan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Hal ini disampaikan Menteri PPPA dalam acara buka puasa bersama dengan PT Lemonilo Indonesia Sehat dan Yayasan Pulung Pinasti, pada Selasa (25/3/2024).
Baca Juga:
Wamen PPPA Dorong Kolaborasi Wujudkan Infrastruktur Ramah Perempuan dan Anak
"Anak-anak adalah generasi penerus bangsa yang harus kita lindungi agar mereka tumbuh dengan penuh kasih sayang, aman, dan mendapatkan hak-haknya secara layak. Perlindungan anak bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga membutuhkan sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk dunia usaha dan masyarakat,” ujar Menteri PPPA di Yayasan Pulung Pinasti, Kalibaru Cilincing, Jakarta Utara.
Oleh karena itu, Menteri PPPA menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Lemonilo dan Yayasan Pulung Pinasti yang telah menunjukkan kepedulian dan kontribusi nyata dalam upaya perlindungan khusus anak khususnya pada bulan suci Ramadan kali ini.
Menteri PPPA menyampaikan kementeriannya berkomitmen untuk mendukung upaya pemberdayaan masyarakat di Cilincing melalui program-program yang tepat sasaran. Kondisi anak-anak di kawasan pesisir menjadi perhatian serius.
Baca Juga:
Wamen PPPA Dorong Kolaborasi untuk Pemberdayaan Perempuan dan Anak
Mereka menghadapi berbagai tantangan, mulai dari keterbatasan ekonomi, risiko putus sekolah, hingga ancaman sosial seperti narkoba, tawuran, eksploitasi, dan pergaulan bebas. Akses pendidikan dan kesehatan yang terbatas juga menjadi hambatan besar bagi tumbuh kembang mereka.
“Kemen PPPA memiliki tiga program prioritas untuk mengatasi permasalahan ini, salah satunya adalah mendorong hadirnya Ruang Bersama Indonesia (RBI) di setiap desa/kelurahan. Kami mendorong pembentukan Ruang Bersama Indonesia (RBI) di Cilincing,” ungkapnya.
Menurut dia, RBI bertujuan untuk menciptakan desa/kelurahan yang ideal, bebas dari stunting, kekerasan terhadap anak dan perempuan, serta putus sekolah.
Dalam konteks ini, kehadiran Yayasan Pulung Pinasti menjadi sangat berarti. Yayasan ini telah menunjukkan komitmennya dalam memberikan pendampingan, pendidikan, serta perlindungan bagi anak-anak yang hidup di lingkungan pesisir.
Melalui program-program yang berfokus pada pembinaan dan pengembangan masyarakat pesisir.
Lebih lanjut, Menteri PPPA mengajak semua pihak untuk bergerak bersama-sama, mulai dari tingkat keluarga hingga negara, untuk mencapai Indonesia Emas 2045.
“Kolaborasi dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah diperlukan dalam menciptakan ruang kolaborasi yang kita sebut Ruang Bersama Indonesia ini. Keberadaan Lemonilo dan Yayasan Pulung Pinasti adalah bukti bahwa perubahan bisa dimulai dari kepedulian kita terhadap sesama. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha sangat diperlukan agar program-program ini semakin berkembang dan menjangkau lebih banyak anak-anak yang membutuhkan. Lemonilo dan Yayasan Pulung Pinasti telah memberikan harapan baru bagi anak-anak untuk memiliki masa depan yang lebih baik,” pungkas Menteri PPPA.
Sementara itu, Direktur PT Lemonilo Indonesia Sehat, Shinta Nurfauzia yang turut hadir juga menyatakan pihaknya siap untuk terus bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Kemen PPPA dan masyarakat, dalam mengangkat derajat masyarakat sekitar.
“Sebagai pelaku usaha, kami sangat bersyukur dapat diberi kesempatan untuk berbagi kebaikan yang kami terima dari Tuhan, dan kini saatnya untuk mengembalikannya kepada masyarakat. Kami terbuka untuk berbagai peluang kerjasama yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, dan siap mendukung upaya-upaya bersama yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia,” ujar Shinta.
[Redaktur: Zahara Sitio]