WahanaNews.co |
Bersama Anwar Kongo dan Pendi Keling, Sahara Oloan Panggabean alias Olo
Panggabean dikenal sebagai sosok "orang kuat" di Medan, Sumatera Utara.
Dulu, mereka sempat bersama-sama bergabung di dalam
satu organisasi masyarakat, Pemuda Pancasila.
Baca Juga:
Viral Preman Beringas Paksa Top Up DANA Gratis, Penjaga Konter di Medan Luka dan Trauma
Namun, pada 28 Agustus 1969, bersama sahabatnya,
Samsul Samah, Olo keluar dan membentuk Ikatan Pemuda Karya (IPK).
Perpisahan Olo dengan Anwar Kongo secara organisasi
itu bukanlah dipicu oleh konflik atau perseteruan, melainkan semata-mata demi
mengejawantahkan perbedaan kepentingan politiknya, sehingga masing-masing tokoh
memiliki wilayah kekuasaan yang berbeda.
Lantas, seperti apa sesungguhnya figure Olo Panggabean
tersebut?
Baca Juga:
Wali Kota Medan Ajak Satpol-PP dan Satlinmas Tingkatkan Kinerja
Sekitar tiga tahun silam, tepatnya di penghujung tahun
2017, cucu Olo Panggabean, Chris Panggabean, berkisah seputar jejak langkah sang
Opung dan menyampaikan perasaannya sebagai bagian dari anggota keluarga
tokoh masyarakat paling berpengaruh di Medan itu.
Menurut Chris, sejak kecil ia dipaksa
belajar membedakan antara fiksi dan kenyataan, terutama bila sudah menyangkut
cerita seputar Opung-nya tersebut.
Kawan sekelas,
tetangga, atau kerabat jauh, pernah bilang bahwa kakeknya itu adalah tokoh gangster.