WahanaNews.co | Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengungkapkan, hasil survei yang dilakukan
Kementerian Perhubungan menunjukkan bahwa sebanyak 18 juta orang, atau sekitar 7 persen masyarakat, akan
tetap mudik meski ada kebijakan larangan mudik pada Lebaran 2021 atau Idul
Fitri 1442 Hijriah.
Dalam diskusi daring FMB9 bertajuk Jaga Keluarga, Tidak Mudik, Rabu (5/5/2021), Budi
menjelaskan, dalam survei tersebut terungkap bahwa jika tidak ada larangan,
sebanyak 33 persen masyarakat akan mudik.
Baca Juga:
Operasi Larangan Mudik Usai, Berganti Fase Pengetatan 18-24 Mei
Kemudian, jumlahnya menurun ketika ada
opsi larangan, menjadi sebanyak 11 persen.
"Setelah dilakukan pelarangan,
turun jadi 7 persen. Itu pun cukup banyak, yaitu 18
juta. Kita, Satgas, selalu ingin melakukan
upaya-upaya sosialisasi tiada henti agar yang 7 persen ini turun menjadi jumlah
yang lebih sedikit, sehingga kita bisa me-manage dan polisi bisa melakukan
penyekatan dengan berwibawa tapi humanis," katanya.
Budi juga mengungkapkan, hasil survei menunjukkan bahwa daerah tujuan utama di antaranya
Jawa Tengah (lebih dari 30 persen), Jawa Barat (lebih dari 20 persen), disusul
kemudian Jawa Timur, Banten, Lampung hingga Sumatera Selatan.
Baca Juga:
Diminta Putar Balik di Cilegon, Perempuan Ini Ngamuk
"Mereka rata-rata menggunakan
angkutan mobil paling banyak, setelah itu motor. Berarti para Gubernur harus melakukan koordinasi dengan baik," katanya.
Survei tersebut, lanjut Budi, juga
mengungkapkan bahwa ada kecenderungan pemudik untuk melakukan mudik sebelum
masa pelarangan.
"Kami harapkan di masa tidak ada
larangan pun, saudara-saudara kita tidak melakukan mudik. Dan di masa
pelarangan juga bisa melaksanakan dengan baik (dengan tidak mudik),"
katanya. [qnt]