WahanaNews.co | Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru menyesalkan terjadinya kembali kebakaran Kilang Minyak Pertamina. Kali ini terjadi kebakaran di Kilang PT Pertamina (Persero) area RU V Pertamina Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (4/3/2022).
Gus Falah (nama panggilannya) melihat, kebakaran ini bukan lagi terkait teknologi yang digunakan pada kilang-kilang minyak.
Baca Juga:
Pertamina Patra Niaga Salurkan Bantuan ke 7 Posko Erupsi Gunung Lewotobi
“Karena setiap perusahaan ketika ingin membuat kilang, segala risikonya itu pasti sudah diperhitungkan, tentu dengan sebuah teknologi."
"Dan ketika teknologi ini terpasang, yang paling utama harus ditekankan adalah perawatan atas kilang tersebut. Termasuk perawatan atas teknologi untuk mencegah terjadinya kebakaran. Nah ini yang saya lihat masih kurang," ujar Gus Falah, Senin (7/3).
Perawatan tersebut, lanjutnya, harus berkala dan harus diawasi. Kalau tidak, maka kebakaran akan selalu terjadi.
Baca Juga:
Pertamina Manfaatkan Potensi Alam untuk Serap Karbon Lewat Dua Inisiatif Terintegrasi
"Terlebih lagi saat ini harga minyak sedang meroket, sedangkan kita belum bisa memenuhi lifting minyak kita. Akibat kebakaran itu tentu negara mengalami kerugian yang tidak sedikit, bisa mencapai triliunan rupiah. Lantas, jika ingin menyalahkan, yang salah siapa?" ungkapnya.
Gus Falah menilai pengelolaannya yang salah. Sehingga dengan kata lain, pengelola kilang-kilang minyak itulah yang salah, sehingga kembali terjadi kebakaran. Karena memang perawatannya yang tidak ada.
Oleh karena itu, ia berharap mulai saat ini perawatan terhadap kilang minyak, khususnya antisipasi kebakaran dan sebagainya harus diperketat atau ditingkatkan. Sehingga tidak ada lagi istilah tersambar petir dan alasan lainnya.
Tidak hanya itu, Komisi VII DPR ini berharap, pemerintah harus terus melakukan pengawasan terhadap aset-aset negara. Termasuk aset milik Pertamina. Sehingga tidak terjadi lagi kebakaran kilang minyak di semua daerah.
Tahun lalu, setidaknya tiga peristiwa kebakaran terjadi di kilang minyak milik Pertamina. Pertama pada Senin (29/3/2021) dini hari terjadi kebakaran tangki di kilang minyak PT Pertamina RU VI Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Beberapa bulan berikutnya, tepatnya Jumat (11/6/2021), kebakaran juga terjadi di kilang Cilacap, yaitu area pertangkian 39 Pertamina RU IV Cilacap pukul 19.45 WIB, di bundwill tangki 39T-205.
Ketiga terjadi kebakaran di Refinery Unit (RU) IV Cilacap Tangki 36T-102 milik Pertamina, yang berisi komponen Pertalite sebanyak 31.000 kiloliter, di Lomanis, Cilacap Tengah, pada Sabtu (13/11/2021).