Sebelumnya, seorang pedagang hewan kurban di kawasan Setiabudi bernama Nurdin (60) menuturkan sempat memberi air kunyit kepada sapi.
"Kalau sapi kena penyakit mulut dan kuku di tempat asalnya Bima, NTB biasa diberi air kunyit dicampur gula merah," ujar Nurdin.
Baca Juga:
24 Desa di Gunung Mas Terima Insentif dari Pemerintah Pusat Karena Kinerja Baik
Nurdin menuturkan sapinya bisa sembuh dari penyakit mulut dan kuku jika diberikan pengobatan air kunyit secara rutin sampai sembuh.
Terlebih, perawatan sapi yang dilakukannya yakni mengecek fisik seperti misal kurang gemuk maka akan diberi vitamin B12 atau B-kompleks.
Dia menambahkan, 60 dari 195 sapi yang dijualnya dipastikan sehat dan layak konsumsi sebagai hewan kurban lantaran sudah ada penanda kode batang (barcode) vaksinasi PMK.
Baca Juga:
Menkeu Sri Mulyani Perketat Buka Rekening Bank, Simak Aturan Terbarunya
"Kalau tidak ada penanda vaksin dari Bima, tidak boleh masuk ke Jakarta," katanya.
Adapun saat berada di Bima, pihaknya mendatangi dokter hewan untuk mengecek kesehatan hewan dengan waktu minimal dua minggu sebelum keberangkatan ke Ibu Kota.
Kalau dinyatakan sehat langsung bisa berangkat, kami berangkat pada awal bulan Juni ini sebelum Idul Adha," katanya.[sdy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.