WAHANANEWS.CO, Jakarta - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk menekankan pentingnya perhatian serius dari pemerintah daerah terhadap dua program prioritas nasional, yaitu Cek Kesehatan Gratis (CKG) dan penyediaan tiga juta unit rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Menurut Ribka, pemerintah daerah perlu menunjukkan komitmennya dengan mendukung realisasi kedua program strategis tersebut agar target yang telah ditetapkan dapat tercapai.
Baca Juga:
Menuju Net Zero 2060, PLN Siap Kawal Energi Bersih Lewat PLTP dan PLTS
"Mohon dipercepat, kami akan mengecek terus,” tegas Ribka dalam keterangannya pada Senin (30/6/2025).
Ia mencontohkan, untuk mendukung penyediaan rumah bagi MBR, pemda diharapkan segera menerbitkan regulasi khusus.
Salah satunya adalah Peraturan Kepala Daerah yang mengatur pembebasan retribusi Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) untuk kelompok masyarakat berpenghasilan rendah.
Baca Juga:
Siap Hadir di Masyarakat, Yayasan Badega Garuda Sakti Komitmen Dukung Program Pemerintah
Program pembangunan tiga juta rumah ini, kata Ribka, merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo, sehingga memerlukan kolaborasi aktif lintas instansi.
Ribka juga meminta Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) agar terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
“Sehingga sangat kami mengharapkan kerja samanya. Baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah,” ucapnya.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan peran strategis pemerintah daerah dalam mendukung pelaksanaan program CKG, terutama dengan menyasar peserta didik di sekolah.
Tujuannya adalah agar beban pelayanan kesehatan tidak terpusat di fasilitas seperti Puskesmas.
Budi menjelaskan bahwa pada Juli 2025 mendatang, program CKG akan menargetkan sekitar 53 juta siswa dari 282.000 sekolah di seluruh Indonesia.
Karena itu, ia mendorong kepala daerah untuk mengeluarkan surat edaran agar seluruh jajaran perangkat daerah turut serta dalam pelaksanaan program ini.
Pemanfaatan anggaran kesehatan yang telah disalurkan juga menjadi sorotan.
Budi berharap dana tersebut dapat digunakan secara efektif untuk mendukung layanan kesehatan di lingkungan pendidikan, termasuk merevitalisasi peralatan kesehatan di sekolah-sekolah.
Lebih dari itu, ia menekankan pentingnya membangun kesadaran pola hidup sehat sejak dini melalui satuan pendidikan.
"Jadi untuk bisa menciptakan masyarakat yang sehat, itu sejak dini kita harus ajarkan anak-anak bagaimana pola hidup sehat,” jelasnya.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]