Intervensi Meluas dan Inklusif
Direktur Pendidikan Nonformal dan Informal (PNFI), Baharudin, menyampaikan bahwa berbagai program strategis disiapkan untuk tahun 2025, termasuk Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Keaksaraan, BOP Pemberdayaan Remaja dan Perempuan Dewasa, serta dukungan terhadap relawan dan komunitas literasi.
Baca Juga:
Kapasitas PLTS Atap Tembus 538 MWp, Pemerintah Bidik 1 GW di Akhir 2025
“Bantuan ini tidak hanya untuk memperkuat literasi dasar, tetapi juga membekali warga belajar dengan keterampilan hidup praktis. Kami juga mendorong peran mitra, relawan, komunitas literasi, dan dunia usaha agar jangkauan program semakin luas,” jelas Baharudin.
PNFI juga tengah mempersiapkan sejumlah agenda peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) 2025 yang mengusung tema Kesalehan Literasi Digital, Membangun Peradaban.
Tema ini menekankan bahwa literasi saat ini tak cukup hanya sebatas baca tulis, namun juga mencakup kecakapan digital sebagai bekal hidup di era teknologi.
Baca Juga:
Harga Beras Masih Tinggi, Pemerintah Turunkan Inflasi Lewat Bantuan dan SPHP
“Kerja keaksaraan adalah tanggung jawab bersama. Melalui webinar, gebyar PNFI, hingga puncak peringatan HAI 2025, kami ingin membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya literasi digital untuk membentuk peradaban Indonesia yang maju,” pungkasnya.
Upaya masif dan kolaboratif ini mencerminkan tekad pemerintah untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang literat, adaptif terhadap perkembangan zaman, dan memiliki daya saing tinggi.
Selain menurunkan angka buta aksara, pemerintah juga mendorong terciptanya generasi yang peka teknologi, berpikir kritis, dan produktif.