Lebih dari 100 ribu warga sipil bergabung dalam pasukan Pertahanan Teritorial, yang mana baru dibentuk pemerintah Ukraina di awal 2022. Pembentukan pasukan ini dilakukan setelah Rusia menempatkan 120 ribu tentara di sepanjang perbatasan kedua negara.
Sementara itu, Rusia mengklaim pengiriman tentara ke perbatasan bukan untuk invasi. Putin sendiri menuduh AS sengaja menyeret Rusia ke dalam perang bersama Ukraina.
Baca Juga:
Mayoritas Server di Luar Negeri, Kominfo Kesulitan Tindak Judi Online
Putin menuding fokus utama Washington saat ini bukanlah keamanan Ukraina, melainkan mengendalikan Rusia.
"Dalam hal ini, Ukraina sendiri merupakan instrumen untuk mencapai tujuan tersebut," kata Putin.
"Ini bisa dicapai dengan berbagai cara, salah satunya dengan menyeret kami ke semacam konflik senjata, dan dengan bantuan sekutu mereka di Eropa, memaksakan penjatuhan sanksi keras untuk kami, yang tengah mereka bicarakan di AS." [bay]
Baca Juga:
Longsor Terjadi di Papua Nugini, Kemenlu Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.