WahanaNews.co | Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa subsidi untuk pupuk di Tanah Air tidak ada pengurangan, bahkan jumlah alokasinya lebih sebab semula untuk 9 juta hektare lahan kemudian menjadi 12 juta hektare lahan.
“Tentunya dengan alokasi sebanyak itu cukup. Hanya saja yang memang ada pengurangan jenis pupuknya dari semua ada enam jenis menjadi dua jenis, yakni pupuk Urea dan NPK,” ujarnya di sela-sela memberikan sambutan saat mengunjungi vaksinasi PMK di Pasar Hewan Ketitang, Grobogan, Jumat (22/7/2022).
Baca Juga:
Mentan Andi Amran Ungkap Arahan Swasembada Pangan
Ia mengungkapkan ketika penggunaan pupuk Urea untuk menyuburkan tanaman dan NPK untuk butiran atau isi padi masih harus ditambah dengan pupuk cair dan lainnya, bisa difasilitasi pemerintah melalui kredit usaha rakyat (KUR) yang juga mendapatkan subsidi pemerintah.
Seluruh dunia, kata dia, subsidi untuk pupuk dicabut, penyebabnya karena adanya perang antara Ukraina dengan Rusia.
Sedangkan bahan baku fosfat dan kalium potas sumbernya dari Ukraina sehingga harganya naik tiga kali lipat dan pupuk di dunia masuk krisis ketiga.
Baca Juga:
Resmi Dilantik, Kementan Siap Berjuang untuk Indonesia Daulat Pangan
Untuk itulah, jenis pupuk yang bisa diproduksi sendiri oleh rakyat, tidak lagi diberi subsidi sehingga jumlah yang menerima pupuk bersubsidi juga lebih banyak.
Sementara anggaran untuk pupuk bersubsidi, kata dia, sebesar Rp25 triliun, sehingga jumlahnya bertambah besar.
“Alhamdulillah sudah dibayar oleh Presiden, cuman jenisnya dikurangi. Yang kemarin merembes ke mana-mana sekarang tidak boleh lagi,” ujarnya, seperti dilaporkan Antara. [jat]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.