Nasib Perajin Tahu-Tempe di Kuningan
Sementara itu, sejumlah perajin
tahu dan tempe di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, juga mengeluhkan
makin tingginya harga kedelai di pasaran.
Baca Juga:
Gerakan Tanam Kedelai di Lampung, Mendag Zulkifli Hasan: Kerja Sama, Kolaborasi, dan Keberpihakan Majukan Petani Indonesia
Jika harga normal kacang kedelai impor
hanya Rp 6.800/kg, kini angkanya menembus Rp 9.100/kg untuk kualitas medium.
Kondisi ini tentu mengancam pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), khususnya bagi perajin tahu dan tempe. Sebab, bahan baku utama dalam pembuatan olahan makanan itu adalah
kedelai.
Misalnya saja, perajin
tahu di Kecamatan Kuningan, Asep. Ia mengaku, jika harga kedelai terus
mengalami kenaikan, maka usahanya terancam gulung tikar.
Baca Juga:
Kunjungi Lampung, Mendag Hadiri Gerakan Tanam Kedelai di Tanggamus
"Kalau terus naik, usaha saya bisa
rugi. Karena kalau menaikkan harga tahu pasti nanti pembelinya
berkurang," ujarnya, Selasa (5/1/2021).
Ia menyebut, kenaikan harga kedelai
ini sudah hampir selama satu bulan terakhir. Jangan sampai harga kedelai makin
naik, karena sangat memberatkan usahanya.
Hal senada disampaikan Sutrisno.
Pengusaha tahu lamping di Kecamatan Kuningan ini menyebut, harga kedelai naik
secara bertahap selama satu bulan ini.