"Tak sekedar inklusif, upaya Pertamina untuk menjadikan Perwira (sebutan untuk pekerja Pertamina) menjadi pemimpin perusahaan merupakan keseriusan kami dalam menyiapkan talenta terbaik yang cakap dari sisi teknik pekerjaannya. Sekaligus memiliki jiwa kepemimpinan yang tangkas, inovatif, berdaya saing global dan berorientasi pada bisnis berkelanjutan,” katanya.
Fadjar menambahkan, Pertamina juga memiliki program intensif untuk meningkatkan kompetensi dan kapabilitas Perwira, sehingga kontribusi setiap Perwira dapat meningkatkan efektivitas dan produktivitas kinerja perusahaan.
Baca Juga:
Pertamina Patra Niaga Salurkan Bantuan ke 7 Posko Erupsi Gunung Lewotobi
Fadjar mengungkapkan, capaian pekerja inklusif tersebut telah melampaui target yang ditetapkan. Pekerja perempuan yang telah masuk dalam talent pool untuk menjadi pemimpin telah mencapai 19%, melampaui target yang ditetapkan sebesar 15,5%.
Sementara, pekerja muda yang ditargetkan menjadi pemimpin mencapai 35%, lebih dari target 25%.
“Pekerja muda yang saat ini masuk dalam talent pool adalah pekerja yang telah menunjukan kinerjanya yang profesional dan memiliki pengalaman dan rekam jejak yang baik."
Baca Juga:
Pertamina Manfaatkan Potensi Alam untuk Serap Karbon Lewat Dua Inisiatif Terintegrasi
"Pekerja muda menjadi salah satu perhatian Pertamina karena akan menjadi masa depan perusahaan,” tambahnya.
Sumber daya manusia (SDM) juga menjadi salah satu aspek yang diperhatikan sebagai perusahaan berkelanjutan.
Pada penilaian ESG (environmental, social, governance), kebijakan SDM dan implementasinya menjadi indikator utama penilaian.