WAHANANEWS.CO, Jakarta - Pesantren di Indonesia didorong untuk melakukan pengelolaan sampah dengan benar, guna mengurangi sampah di Indonesia.
"Semakin banyak sampah yang kita keluarkan, semakin banyak tanggung jawab yang harus kita hadirkan untuk menyelesaikan ini," ujar Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq dalam kegiatan Asta Aksi Pesantren Bebas Sampah yang digelar di Pondok Pesantren Al-Muhajirin 3, Purwakarta, Sabtu (8/3/2025).
Baca Juga:
Sampah di Toboali Melonjak 15% Selama Ramadan, DLH Siapkan Antisipasi
Menteri Hanif memberikan contoh dengan kasus Pondok Pesantren Al-Muhajirin yang memiliki keseluruhan santri hingga hampir mencapai 7.000 santri di seluruh cabangnya.
"Kalau kita asumsikan satu orang saja dari kita menghasilkan sampah 0,5 kilogram per hari, maka di Al-Muhajirin ini ada timbunan sampah hariannya mencapai 3.500 kilogram. Ini angka yang cukup besar, 3,5 ton per hari," ungkapnya dikutip dari Antara.
Oleh karena itu, Menteri LH mengajak kepada seluruh pesantren di Indonesia untuk dapat mengelola sampahnya dengan baik dan benar, sehingga jumlah sampah yang banyak bisa dikurangi setiap harinya.
Baca Juga:
Mulai 10 Maret, Pemerintah Larang Pembuangan Sampah di TPA Open Dumping
Ia menjelaskan sejumlah kebiasaan yang bisa dilakukan, salah satunya adalah dengan makan makanan secukupnya, guna mengurangi sampah makanan (food waste) di Indonesia yang jumlahnya kini mencapai 50 persen dari total sampah organik di Indonesia.
Di samping itu, Menteri Hanif juga mengajak kepada seluruh pesantren untuk mengurangi menggunakan produk dengan kemasan sekali pakai.
"Kita ingin sekali kita yang hari ini datang bersama mulai sekarang tidak lagi menggunakan botol-botol plastik. Ayo kita tekadkan bersama mulai hari ini kita gunakan tumbler-tumbler yang kita bisa guna ulang. Ini penting sekali upaya kita semua untuk mengurangi sampah-sampah yang kita produksi," ujarnya.