WahanaNews.co | Beroperasinya Jalan Tol
Trans-Sumatera dinilai dapat mendorong pertumbuhan pembangunan di sektor
properti beserta segenap elemen pendukungnya, termasuk
ketenagalistrikan.
Hal itu membuat Tol Trans-Sumatera
muncul sebagai ujud dari sarana infrastruktur yang terintegrasi atau menjadi
alat dukung perkembangan industri, perumahan, dan komersial.
Baca Juga:
Percepat Konektivitas Sumut, 2 Ruas Baru Tol Kutepat Rampung 100%
Seperti
yang terjadi di Pulau Jawa, sektor properti pun akan tumbuh di lokasi-lokasi yang
dekat dengan akses Jalan Tol Trans-Sumatera.
"Dengan
mempertimbangkan situasi di Jawa, pengoperasian jalan tol seharusnya memicu
perkembangan properti di sepanjang jalur tersebut, terutama perkembangan
industri dan perumahan, yang kemudian didukung oleh perkembangan komersial,"
kata Head of Advisory Colliers Indonesia, Monica Koesnovagril, dalam
laporan tertulis yang diterima media, beberapa waktu lalu.
Meski
demikian, Monica menjelaskan, terdapat sejumlah hal yang perlu diperhatikan
oleh pengembang perumahan untuk memastikan bahwa kawasan yang akan dibangun di
Pulau Sumatera itu terintegrasi dengan infrastruktur.
Baca Juga:
Tol Baru di Sumatera Ditargetkan Capai 972 Kilometer di Akhir 2024
Paling
penting, pengembang harus memiliki dan mendapatkan akses informasi yang tepat
dan valid terkait pemetaan infrastruktur yang akan dibangun dan dikembangkan di
Pulau Sumatera.
Lokasi
infrastruktur menunjukkan potensi terbesar untuk pengembangan pada masa depan,
sehingga penting untuk melakukan studi kelayakan yang terperinci dan akurat
agar tidak ada kesalahan perhitungan dalam persiapan dan kemajuan proyek.
Monica
juga menegaskan, peta pembangunan infrastruktur ini harus selalu dicermati agar
bila ada perubahan dalam bentuk apa pun, pengembang bisa sigap dalam mencari
alternatif atau merumuskan solusi yang tepat.